Negara Ini Sediakan Jasa Pengiring Pengantin Wanita

0
1553

inatonreport.com – Di Cina, sebuah pernikahan tak lengkap tanpa pengiring pengantin wanita. Namun sayangnya, kini semakin banyak orang menolak mengambil peran itu karena tradisi di negara tersebut yang cenderung melecehkan pengiring pengantin.

Di Wenchang, provinsi Hainan, Cina misalnya, pengiring pengantin kerap mengalami pelecehan seksual dan terpaksa minum alkohol dalam jumlah banyak, demi menjaga nama baik keluarga mempelai perempuan. Pada September 2016, seorang perempuan berusia 28 tahun yang menjadi pengiring mempelai wanita tewas karena over dosis alkohol.

Dalam budaya Cina, pernikahan adalah perayaan besar dan momentum berkumpulnya keluarga, teman, rekan kerja, dan perjamuan mewah. Di acara ini, pengiring pengantin bertugas menyambut tamu, melayani foto bersama dan memenuhi keinginan para tamu, sampai minum minuman beralkohol atas nama pengantin wanita.

Pengiring pengantin juga menjadi penanda tinggi rendahnya status sosial mempelai. Semakin banyak dan cantik pengiring pengantin yang menyambut para tamu, maka keluarga itu memiliki status yang tinggi.

Gara-gara peran pengiring pengantin yang berisiko, kini semakin jarang orang yang mau melakoninya. Lantas muncullah jasa pengiring pengantin profesional yang biasanya sudah masuk dalam paket pernikahan.

Pengiring pengantin profesional ini bertugas sebagai makeup artist, menyambut tamu, melayani kebutuhan tamu termasuk yang gemar minum alkohol, namun ditambah satu lagi kewenangan, yakni berhak menolak tamu kasar atas nama mempelai wanita. Sosiolog Arlie Hochschild mengatakan profesi ini masuk kategori kerja emosional di mana pelakunya harus berpura-pura memberi suasana yang menggembirakan dan berperan dalam tradisi yang dianggap terlalu vulgar bagi banyak orang.

Soal tarif, tergantung pada tingkat kesulitan yang dihadapi para pengiring pengantin. Sebagian besar mereka mendapat upah 200-800 Yuan atau sekitar Rp 400-800 ribu per pernikahan. Banyak pengiring pengantin profesional bekerja pada akhir pekan, di samping menggeluti pekerjaan rutin mereka, untuk memperoleh penghasilan tambahan.

*sumber:tempo.co

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.