Kotamobagu, Inatonreport.Com – Selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu (15-16/9/2018), Tim Verifikasi Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melakukan penilaian di sejumlah titik pantau wilayah Kota Kotamobagu.
“Mereka mulai melakukan penilaian selama dua hari di Kotamobagu,” ujar Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotamobagu, Abdul Talib, Senin (7/9/18).
Talib menambahkan, dari 60 lokasi yang menjadi titik pantau, hanya ada beberapa spot yang di kunjungi tim verifikasi untuk diambil sampel. Diantaranya TPA, rumah kompos, beberapa SD, hutan kota, taman kota, salter, bak sampah, pasar, terminal dan sungai.
“Yang pasti lebih dari sepuluh spot yang di jadikan titik pantau,” ucap Talib.
Lanjut Talib menjelaskan, untuk tahun ini verifikasi agak sedikit molor di bandingkan tahun lalu dikarenakan ada tambahan lagi kebijakan dari Kementrian Lingkungan Hidup RI.
“Bahwa setiap daerah itu harus ada regulasi yang namanya Jakstrada. Jakstrada mengatur tentang kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga. Dan aturan itu lagi di proses di bagian hukum, dan secepatnya Oktober 2018 ini sudah selesai,” urai Talib.
Talib menambahkan, penilaian Adipura tahun ini dinilai lebih ketat lagi. Selain P1 dan P2, juga verifikasi serta presentasi dari wali kota. Terakhir daerah itu harus bisa menunjukan regulasi mengenai kebijakan tentang pengelolaan sampah, yaitu harus memiliki dokumen Jastrada. Pasalnya dokumen tersebut menjadi salah satu persyaratan untuk mendapatkan penghargaan Adipura.
Sehingga, Talib mengharapkan kerja sama yang baik dari seluru masyarakat Kotamobagu, namun bukan hanya saat penilayan Adipura saja, tapi dapat berkesinambungan.
“Dengan adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat Kota Kotamobagu, Pemkot optimis dapat kembali meraih hasil yang baik,” tutup Talib.
*Anto
