Kotamobagu, IR – Rapat Focus Group Discussion (FGD) terkait Perencanaan Sistim Pelayanan Air Minum (SPAM) dibuka Sekertaris Kota (Sekkot) Kota Kotamobagu Tahlis Gallang, Senin(31/10) pukul 11.00 WITA. Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dihadiri seluruh camat dan bebera instansi terkait.
Menurut Tahlis, program 100 persen air minum harus tercapai pada tahun 2019. Untuk itu, upaya memberikan pelayanan air minum harus terus diperhatikan. Sebab, belum semua warga bisa menikmati jaringan air minum. “Belum semua menjangkau lapisan masyarakat menikmati jaringan air minum. Apalagi yang dikelola UPTD Air Minum”, kata Tahlis.
“Perencanaannya harus matang. Pengembangannya seperti apa, penjagaan jaringan airnya seperti apa, termasuk jaringan perpipaan, harus kita rancang dengan sebaik-baiknya”, ucapnya.
Tahlis mengatakan, banyak kegiatan fisik atau proyek yang dilaksanakan selama ini tidak saling terintegrasi dan tidak terkoordinasi. Akibatnya banyak proyek yang selesai dikerjakan tapi masih menyisakan persoalan. Misalnya, proyek jalan selesai tapi jaringan pipa air masih masih dalam pengerjaan, atau tiang listrik masih ada di badan jalan.
“Proyek yang akan dikerjakan nantinya harus terkoordinasi, agar pekerjaan proyek tidak bongkar pasang,” tambahnya.
Menurut Tahlis, master plan sistim pelayanan air minum harus disusun dengan baik. Bappeda juga harus mempertimbangkan berbagai aspek yang ada. Diantara aspek yang perlu diperhatikan adalah harus mampu menemukan cadangan sumber air baru.
Ia juga minta agar informasi-informasi harus diberikan, dikumpulkan agar data yang ada bisa gunakan menganalisa tingkat kebutuhan air minum dan kemampuan sumber air. wan