Tutuyan, inatonreport.com – Sering terjadinya pemadaman listrik di Wilayah Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) membuat sejumlah keluarga dan pasien di Puskesmas Kotabunan Kecamatan Kotabunan cemas dan geram.
Lontaran-lontaran bernada tinggipun dilayangkan akibat listik yang sering “byar pet”.
Menurut Mat Makalalag warga Kotabunan, selama dua hari di Puskesmas Kotabunan, ia terpaksa mengandalkan lilin ketika listrik padam. Terlebih jika menjelang malam, hingga tiga kali listik padam.
“Seharusnya pihak Puskesmas menyediakan genzet dong. Inikan ada pasien, bagaimana kalau tiba-tiba listrik padam dan ada pasien yang panik, otomatis akan lebih memperburuk kondisi kesehatan pasien. Pihak Puskesmas jangan hanya mengandalkan aliran listrik dari PLN saja,” kata Makalalag baru-baru ini.
Ia pun mengaku gelisah dengan kondisi tersebut, serta membuat rasa tidak nyaman. “Terus terang, kita juga menjadi gelisah, karena ada keluarga terutama orang tua yang sedang dirawat,” ujarnya.
Sementara, salah satu security Puskesmas Kotabunan, Pandi Domili, mengatakan, pihak Puskesmas sebenarnya memilik genset, namun mengalami ekrusakan dan belum diperbaiki. “Kita punya satu unit genzet yang siap difungsikan, namun tidak bisa beroperasi karena mekanik tidak ada, yang ada hanya Sopir,” ujarnya.
Lanjut Domili, ia sangat menyayangkan saat melihat keluarga pasien yang mengandalkan lilin sebagai penerang. “Kalau lilin itu dipasang ditempat sembarang, ini akan berakibat fatal, karena akan menimbulkan kebakaran,” kata Domili.
Terpisah, Kepala Puskesmas (Kapus) Kotabunan, Suprapto Djojohikrat saat dikonfirmasi tak menampik jika sering padamnya listrik sangat menggangu kegiatan di Puskesmas. Terlebih mesin genset yang tak bisa dioperasikan. “Walaupun selalu mati lampu, tapi kami (Puskesmas) ada satu unit genset. tapi beberapa waktu lalu mesin genset bermasalah,” ujar Djojohikrat kepada sejumlah awak media, Selasa (24/1).
Ia mengakui sempat panik saat listirk padam, sedangkan ada pasien dan kondisi ruang perawatan gelap. “Bukan hanya pasien dan keluarga yang panik, tapi sebagai Kapus, saya sendiri panik. Sekarang genset sudah jadi, kami sudah mencari teknisi untuk memperbaiki, dan semua sudah berjalan normal seperti biasa,” tutup Djojohikrat. Anto