Kotamobagu, Inatonreport.Com – Pemerintah Desa (Pemdes) Tabang, menjaga dan memugar makam leluhur Bogani Ponuak, sebagai bentuk wisata budaya.
Pemugaran makam Bogani Ponuak tersebut turut di apresiasi oleh pemerhati dan pencinta budaya, Murdiono P A Mokoginta.
Murdiono menilai, hal itu menjadi tambahan referensi mengenai kajian budaya yang berlandaskan pembangunan berbasis kearifan lokal.
“Penyajian mengenai catatan tentang Bogani Abo’ Ponuak Mokoagow yang di tulis oleh Muh. Dilapanga dalam bukunya menjadi tambahan referensi mengenai kajian budaya daerah, yang penting untuk dijadikan landasan pembangunan berbasis kearaifan lokal di Kota Kotamobagu,” kata Murdianto.
Apresiasi uga di tujukan untuk Pemkot Kotamobagu yang yang dengan gagasan tersebut Kotamobagu atau Bolaang Mongondow Raya yang di juluki tanahnya para Bogani, kian jelas ikonnya.
“Jadi bukan cuma kacang goyang, Kota Matoa, dan sebagainya. Ikon kita adalah budaya karena hampir seluruh kebudayaan BMR bisa dikembangkan secara bertahap di daerah ini. Semoga ke depan ikon kita adalah ‘Kota Kotamobagu, Kota Budaya,” tutup Murdiono.
*blc/Rid
