Kotamobagu, Inatonreport.Com – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kotamobagu di 2019, memprioritaskan pengoptimalan perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan.
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak, Thelma Ololah, mengatakan, program tersebut di antaranya memberikan bantuan hukum, peningkatan sarana prasarana, peningkatan indikator Kota Layak Anak (KLA), membangun kerjasama dengan semua stakeholder Kepolisian, Kejaksaan dan badan bantuan hukum.
Lebih lanjut Ololah, mengatakan, kerjasama dengan berbagai stakeholder adalah untuk mengurangi tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak. Adapun peningkatan indikator KLA dimaksudkan agar Kotamobagu menuju KLA Madya.
Fasilitas yang harus disiapkan adanya kemudahan dalam pembuatan akta lahir.
Hal yang kedua adalah adanya fasilitas informasi Fasilitas publik tersebut dapat berupa sekolah, perpustakaan, tempat bermain dan lain sebagainya.
Kesemua fasilitas yang disyaratkan pada kriteria KLA juga haruslah memenuhi keamanan dan kenyamanan seorang anak serta bebas dari unsur kekerasan, diskriminasi dan rasialisme, kevulgaran dan pencabulan serta ekspos berlebihan terhadap data diri anak.
Sedangkan bantuan hukum, ungkap Ololah, sudah saatnya diberikan. Alasannya karena selama ini DP3A baru tahap pendampingan. Sehingga di 2019 akan ditingkatkan sampai pada tahap pemberian bantuan hukum.
“Terutama bagi mereka yang tergolong keluarga miskin,” ujar Olalah, Rabu (16/1/2019).
Perlu diketahui tahun 2018 lalu angka kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami penurunan dari 39 kasus di 2017 turun menjadi 28 kasus.
*Ridwan
