Kotamobagu, inatonreport.com -Aksi “Uji nyali” yang dilakukan di eks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datoe Binangkang oleh beberapa oknum tak bertanggungjawab disesalkan Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu.
Aksi tersebut juga sempat meresahkan penjaga eks rumah sakit yang bertugas malam, Kamis (26/1) kemarin.
Menurut Masri seorang staf RSUD Datoe Binangkan, jika salah satu petugas jaga didatangi dua orang pria dewasa yang berkeinginan mengikuti aksi uji nyali.
Keduanya menawarkan akan memberi hadiah berupa uang sebesar Rp2,5 juta bagi siapa saja yang ingin menjadi peserta uji nyali. Namun keinginan keduanya ditolak dan meminta agar segera meninggalkan lokasi rumah sakit.
“Tak ada namanya acara uji nyali disini,” tegas Masri.
Tak berapa lama, lanjut Masri, ada sekelompok orang yang memaksa masuk dengan alasan masih ada barang-barang inventaris rumah sakit yang masih tertinggal dan belum sempat dibawa. Namun ia kembali melarang.
Dilarangnya kegiatan uji nyali tersebut memicu aksi lempar batu ke bangunan rumah sakit oleh kelompok tersebut, beruntung aparat kepolisian segera mengamankan lokasi rumah sakit.
“Tapi keadaan kembali normal setelah ada petugas kepolisian yang datang ke TKP,” kata Masri.
Sementara, Pemkot Kotamobagu melalui Assisten III Setda Kotamobagu Adnan Massinae, Jumat(27/1) pagi, di lokasi rumah sakit menyesalkan aksi uji tersebut. Menurutnya, masyarakat tidak perlu membesar-besarkan tentang uji nyali.
Malah Adnan memperingatkan, jika bahaya kuman penyakit bakal menyerang bagi yang nekat melakukan kegiatan tersebut.
“Mungkin belum langsung terasa, tapi dalam waktu lama itu akan nampak. Belum lagi, ada paku atau barang-barang yang berbahaya ketika terinjak,” katanya.
Adnan minta agar aksi uji nyali tersebut dihentikan. “Jangan ada lagi yang namanya uji-uji nyali,” tegas Adnan.
Sekadar diketahui, beberapa pekan lalu video bertajuk uji nyali di RSUD Datoe Binangkang sempat ramai beredar di media sosial facebook.
*Ridwan Kalau
