Kotamobagu, Inatonreport.Com -Ikan Patin sudah mulai dikenal di Kota Kotamobagu. Bahkan, telah setahun lalu dicoba pemeliharaannya. Tahun 2018 lalu, sepuluh kelompok mendapatkan bantuan bibit patin.
Ternyata usaha ini cukup baik dan bisa dikembangkan. Sedangkan, tahun 2019 ini, direncanakan akan dibagikan lagi bibit patin bagi 13 kelompok perikanan darat. Kendala yang dihadapi dalam usaha pemeliharaan ikan patin, yaitu harga bibit patin yang relatif mahal.
“Bibit patin harus dipesan langsung dari pulau Jawa,” kata Bobbi Mokodompit, pekan lalu. Dia juga menggambarkan, bagaimana sulitnya memesan bibit dari Jawa. Pemesanan antar pulau menyebabkan harga bibit menjadi mahal karena banyak biaya tambahan, selain banyak bibit mati karena tertahan di Bandara.
Melihat hal tersebut, budidaya ikan patin menjadi alternatif usaha baru yang cukup menjanjikan. Bagi yang mau berusaha pembibitan patin, ini peluang bisnis yang mungkin bisa.
Memang, kata Bobbi, pembibitan patin cukup sulit, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Hanya penanganannya sangat intensif, tandasnya. Itu pula kenapa Dinas Pertanian dan Perikanan (DPK) Kotamobagu belum bisa menerapkannya di Kotamobagu. Sehingga ini menjadi peluang emas bagi pembudidaya bibit ikan air tawar.
*Ridwan