Boltim, Inatonreport.Com – Utusan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) berhasil meraih satu gelar pada pada pemilihan Nyong dan Noni Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2019.
Boltim yang mengutus kontestan yakni Abdiansyah Saputra Eka Ani, berhasil meraih gelar Nyong Fotogenic, sementara Humaira Safira Wahyudi, belum beruntung dan tidak mendapatkan gelar pada ajang ini, yang acara puncaknya digelar di Hotel Sutan Raja, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sabtu (21/9/2019).
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Boltim, Rizky Lamaluta, berujar, diajang pemilihan Nyong dan Noni Sulut persaingannya super ketat. Dispar Boltim menargetkan minimal masuk 6 besar, tapi ternyata mendapatkan gelar Nyong Fotogenic.
“Sehingga tahun depan, untuk seleksi Uyo-Anu Boltim kriteria utamanya adalah penguasaan bahasa. Karena bukan hanya menguasai 1 (satu) bahasa, melainkan 2 (dua) bahasa, yaitu Bahasa Inggris dan Mandarin,” tutur Lamaluta.
“Karena persaingannya sangat ketat, kita perlu mengarahkan putra-putri Boltim untuk mengupgrade diri. Ketika sektor pariwisata semakin maju, anak-anak daerah harus siap dengan perubahan, termasuk kemampuan berbahasa perlu ditingkatkan,” sambungnya.
Menurutnya, penampilan yang ditampilkan finalis Nyong dan Noni Boltim pada acara puncak sudah maksimal dalam penguasaan panggung juga public speaking, namun penguasaan bahasa saja yang masih pasif dan tidak aktif. Ia pun menargetkan, tahun 2020, utusan Boltim bisa menyandang gelar Nyong dan Noni Sulut.
”Untuk meraih itu, persyaratan peserta Uyo-Anu Boltim tahun 2020 harus menguasai minimal 1 bahasa asing untuk siap dan mampu bersaing. Karena tantangannya, jika tidak siap, jangan salahkan kami apabila peserta-peserta dari luar daerah yang akan mengambil kesempatan tersebut. Kalau hanya penguasaan gelar atribut, kita bisa dapat, namun yang ditargetkan lebih dari itu,” beber pria yang akrab disapa Kak Iki ini.
Diketahui, penyandang gelar Nyong-Noni Sulut 2019 adalah Gerald Lumempouw Nyong utusan Kota Manado, dan Nathania Limantara, Noni utusan Minahasa Selatan.
*
