Kotamobagu, Inatonreport.Com – Wakil Wali Kota Kotamobagu Nayodo Koerniawan buka kegiatan sosialiasasi pemutahiran data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) melalui sistim layanan rujukan terpadu (SLRT) Kota Kotamobagu tahun 2019, Selasa(12/11).
Kegiatan yang direncanakan berlangsung sehari penuh di aula rudis wali kota, diikuti oleh lurah, sangadi, perangkat desa dan kelurahan, serta dinas terkait.
Hadir pula pada kegiatan tersebut Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan Tedy Makalalag serta Kepala Dinas Sosial Kotamobagu Sarida Mokoginta. Pada penyampaian pembukanya, wawali menyatakan, kemiskinan saat ini masih menjadi persoalan mendesak yang harus segera diselesaikan.
Hal ini, katanya,” Dapat dilihat dari pada 17 prioritas yang menjadi tujuan Sustainable Development Goals ( SDGs). Dimana hingga saat ini SDGs masih memprioritaskan penanganan kemiskinan sebagai tujuan dari pembangunan.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, penanggulangan kemiskinan harus diselesaikan secara komprehensif. Harus ada keterlibatan semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, serta keterlibatan dunia usaha dan masyarakat secara umum.
Untuk itu, berbagai program pemerintah dimaksudkan agar masyarakat dapat hidup layak, dapat meningkatkan kesejahteraan serta mempercepat pembangunan. Termasuk didalamnya penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial melalui sistim layanan dan rujukan terpadu.
Sistim ini, tambah Nayodo, dapat membantu mengidentivikasi kebutuhan masyarakat. Baik itu masyarakat miskin, maupun rentan miskin. Sekaligus, memberikan kemudahan bagi mereka untuk mengakses berbagai layanan perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
Dia mengingatkan kepada lurah dan sangadi agar tidak gampang memberikan surat keterangan miskin kepada warganya. Karena,miskin itu relatif, katanya. Ada kriteria bagi mereka yang disebut miskin. Akibat mudahnya mendapatkan surat keterangan miskin, menyebabkan data angka kemiskinan meningkat.
Diharapkan dengan sistim pendataan terpadu ini, ada kesamaan persepsi dalam menilai apakah orang itu miskin atau rentan miskin.
*Ridwan