Boltim, Inatonreport.Com – Virus corona atau Covid-19 menjadi perhatian serius Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Amalia Ramadhan Landjar, SKM.
Terkait penanggulangan penyebaran Covid-19, Amalia menilai Virus Covid-19 merupakan masalah global yang harus diseriusi penanggulangan maupun pencegahannya oleh pemerintah baik itu dari pusat, provinsi, hingga pemerintah daerah, yang melakukan sosialisasi menyeluruh kepada pemerintah desa agar seluruh masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat dan efektif.
“Pemerintah dan pihak berwenang yang lebih berkompeten terkait masalah kesehatan, wajib menyampaikan informasi yang benar dan kredibel, terkait warga yang terinfeksi virus Covid-19, baik itu kategori ODP maupun PDP. Masyarakat wajib mendapatkan informasi walaupun bukan identitas secara resmi demi menjaga privasi dan mental penderita, namun minimal wilayah tinggal pasien harus bisa diketahui masyarakat. Hal ini guna mencegah kontak langsung dengan pasien, dan agar supaya masyarakat di sekitar bisa lebih waspada mencegah penyebarannya,” kata Amalia, Selasa, (2/3/2020).
Amelia yang merupakan Ketua KNPI Boltim mendesak pemerintah daerah Kabupaten Boltim, untuk segera merumahkan para siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menegah Atas (SMA) se Kabupaten Boltim, agar mencegah penularan Covid-19.
“Para siswa nanti bukan berarti diliburkan, namun tetap mendapatkan program studi dengan metode belajar di rumah, agar pendidikan kita di daerah tetap berjalan semestinya,” ujarnya.
Ketua KNPI Boltim ini mengimbau pemerintah daerah, dalam hal ini pemkab Boltim untuk merumahkan para pegawai, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pegawai tidak tetap lainnya.
“Namun tetap melaksanakan pelayanan pemerintah terhadap masyarakat, dengan menerapkan metode yang dinilai efektif agar birokrasi pemerintahan tetap berjalan,” imbaunya. Selain itu, Ketua KNPI Boltim ini berharap agar tetap dicarikan solusi untuk menjaga kestabilan harga, baik itu bahan pokok di pasaran, juga harga obat-obatan dan peralatan medis lainnya. “Agar tidak terjadi ketimpangan sosial di masyarakat, hingga menimbulkan efek negatif yang menimbulkan ketidakstabilan keamanan dan ketertiban masyarakat,” pintanya.
Amelia meminta pemerintah daerah beserta aparat keamanan, untuk melakukan penjagaan ketat serta pengawasan di wilayah perbatasan Boltim dan daerah lain. Khusus di wilayah perbatasan Boltim dan Minahasa Tenggara (Mitra).
“Di Desa Buyat, perlu ekstra pengawasan karena informasi dari masyarakat, ada banyak aktifitas di wilayah pertambangan antara Ratatotok dan Buyat, yang ternyata melibatkan tenaga kerja asing dari Tiongkok. Warga Tiongkok ini dipekerjakan oleh perusahaan tambang terkait, dan sering bolak balik masuk di wilayah Boltim lewat akses perbatasan,” ungkapnya.
“Saya minta pemerintah dari Kabupaten hingga desa, menutup sementara seluruh tempat wisata di Boltim, untuk mencegah kontak langsung serta penyebaran wabah yang lebih besar lagi,” pintanya.
*Abdy