Boltim, Inatonreport.Com – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar, S.H menginstruksikan kepada beberapa dinas terkait untuk melakukan pemangkasan pohon trembesi di ruas jalan Ibukota Tutuyan, Selasa (4/8/2020).
Keberadaan pohon trembesi di ibukota Tutuyan itu dinilai dapat mengancam keselamatan masyarakat sekitar dan kendaraan serta orang yang melintas.
Instruksi bupati disampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan (Dishub), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Polisi Pamong Praja (Pol PP) untuk segera melakukan pemangkasan.
“Instruksi disampaikan kepada Dinas PUPR, DLH, Dishub, BPBD dan Pol PP, mengingat keberadaan dari pohon pohon tersebut dapat membahayakan para pengguna jalan, ucap Bupati Sehan Landjar.
Rencana pemangkasan oleh beberapa OPD terkait sesuai instruksi bupati, akan dilaksanakan pada Rabu 5 Agustus 2020.
Diketahui, keberadaan dari pohon trembesi di sepanjang bahu jalan nasional yang ada di kabupaten dan kota Sulawesi Utara (Sulut), ditanam pada tahun 2011 oleh Pemerintah Provinsi dengan tujuan sebagai tanaman penghijauan dan peneduh bagi orang dan kendaraan yang melintas karena dapat mengurangi dan mereduksi dampak dari CO2 akibat B3 dan perubahan iklim atau cuaca ekstrim. Setelah pohon-pohon tersebut tumbuh dan besar khusus pada usia pohon 4 tahunan terlihat di sepanjang jalan samping kiri dan kanan tampak asri dengan adanya tanaman tersebut.
Tanaman Trembesi merupakan Fast Growing Species (cepat tumbuh dan besar) sehingga dalam kurun waktu 9 tahun tanaman trembesi tersebut sekarang ini sudah tinggi dan besar yang setiap saat dapat patah cabang karena sifatnya yang getas atau tumbang pohon karena akarnya yang dangkal, atau juga karena pengaruh cuaca ekstrim sekarang ini.
Persoalan timbul karena penanganan pemeliharaan, pemangkasan bahkan pemotongan butuh biaya atau anggaran dan seharusnya yang bertanggung jawab adalah Pemerintah Provinsi atau Balai Jalan yang menginisiasi penanaman pohon pohon tersebut.
Meski demikian Pemda Boltim tidak lepas tangan karena ini terkait keselamatan warga sekitar atau yang melintas.
*
