Kotamobagu, inatonreport.com – Prioritas pembangunan Kota Kotamobagu untuk 15 tahun kedepan dibahas pada pertemuan Focus Group Discussion (FGD). Pertemuan dilaksanakan di ruang rapat Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Jumat(11/11) pukul 09.30 wita.
FGD rencana aksi daerah Suistainable Development Goals (SDG’s) dibuka Assisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Gulimat Mokoginta yang mewakili Walikota Kotamobagu Tatong Bara.
Gulimat mengatakan, SDG’s merupakan program pemimpin dunia yang dituangkan dalam dokumen bersama di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) New York, Amerika Serikat.
Menurut Gulimat, ini merupakan consensus bersama untuk membangun dunia secara berkelanjutan. Program tersebut juga merupakan program lanjutan dari MDG’s yang telah mulai dilaksanakan 15 tahun silam.
“Mengapa program pembangunan berkelanjutan yang akan dilaksanakan selama 15 tahun kedepan, perlu? Alasannya, program ini diperlukan untuk mengurangi disparitas atau kesenjangan antar wilayah dan antar pendapatan masyarakat,” ucapnya.
Lanjutnya, program ini sejalan dengan program yang dicanangkan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Program pengentasan kemiskinan melalui program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) diakuinya sejalan dengan program SDG’s yang digagas para pemimpin dunia.
Langkah-langkah yang akan diambil, salah satunya bersama-sama (keroyokan) untuk menyelesaikan permasalahan di suatu daerah. Namun, kata Gulimat, setiap daerah telah di ranking terlebih dahulu melalui pemetaan yang benar. “Daerah yang dinilai memiliki ranking terendah, akan diprioritaskan terlebih dahulu,” lanjutnya.
Semua Dinas dan Badan akan diturunkan untuk menyelesaikan persoalan wilayah dengan ranking terendah. “Setelah selesai, dilihat lagi wilayah lainnya yang memiliki ranking terendah selanjutnya. Artinya, kita menyelesaikan persoalan wilayah per wilayah,” tandas Gulimat.
Ketimpangan-ketimpangan diberbagai sektor perlu dipetakan. Baik itu ketimpangan sosial, ekonomi, hukum, serta ketimpangan lainnya. “Ada 160 indikator pembangunan berkelanjutan (SDG’s) yang harus dipenuhi. Indikator yang diukur adalah tingkat kemiskinan, kesehatan, kelaparan, pendidikan, perumahan dan lain-lainnya,” tandasnya. Wan