Bappeda Bolmong Hadiri Rakor Evaluasi Penanganan Stunting

Bolmong, Inatonreport.Com – Kepala Bappeda Kabupaten Bolmong Taufik Mokoginta, menghadiri rapat koordinasi dan evaluasi penanganan stunting antar stakeholder, yang dilaksanakan di Hotel Luwansa Kota Manado, Rabu(2/6/2021).  

Kehadiran Kepala Bappeda Bolmong dalam kegiatan yang dirangkaikan dengan pembukaan pelaksanaan penilaian kinerja tahun 2021, bersama bupati dan wali kota se-Sulawesi Utara (Sulut) itu, untuk mewakili Bupati Yasti Soeredjo Mokoagow, yang berhalangan hadir.

Pun pada kegiatan yang dibuka oleh Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw tersebut, Kepala Bappeda Bolmong Taufik Mokoginta memaparkan bahwa Kabupaten Bolmong mengalami penurunan stunting hingga mencapai 50,58 persen, dari total keseluruhan menyebar di 7 kecamatan sebanyak 172 kasus

Menurutnya, capaian ini merupakan upaya pemerintah untuk melakukan pencegahan terhadap dampak stunting di daerah.

“Capaian dan strategi penanganan stunting telah dilakukan sejak tahun 2020 lalu. Dengan berbagai upaya intervensi yang dilakukan, maka telah terjadi penurunan yang sangat siginifkan,” ungkap Taufik.

Lanjut dia, jika dibandingkan dengan prevalensi tahun 2020, baik pendek dan sangat pendek dan kurus dan sangat kurus sesuai dengan target pusat sudah tercapai. Bahkan turun 50,58 persen.

“Dari total 2.298 jumlah angka kelahiran di Kabupaten Bolmong pada tahun 2020 lalu, jumlah stunting sebanyak 172 kasus. 83 balita kembali, dan saat ini tinggal tersisa 87 kasus atau tinggal 3,87 persen,” katanya.

Saat ini, pemerintah daerah telah menetapkan daftar lokasi prioritas tahun 2021 dan 2022, yang meliputi 7 kecamatan dan 19 desa.

“Tahun 2021 menjadi enam kecamatan dan 20 desa. Pada tahun 2021 ini diupayakan dapat menurun sebesar 65 persen kasus stunting,”ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan SDM Bappeda Bolmong Susanti Hadji Ali menambahkan, rakor dan evaluasi penanganan stunting ini juga ikut dihadiri sejumlah kabupaten kota, yang ditindaklanjuti dengan penilaian kinerja tahun 2021 terhadap 4 kabupaten Lokus Konvergensi penanganan stunting tahun 2020.

Selain telah menetapkan daftar Lokus prioritas tahun 2021, Pemkab Bolmong juga sudah menetapkan Lokus prioritas tahun 2022.

“Untuk daftar Lokus prioritas tahun 2022 ditetapkan 5 kecamatan dan 14 desa,” sebut Susanti.

5 kecamatan dan 14 desa yang ditetapkan itu yakni, Kecamatan Bolaang, di Desa Solimandungan Dua, Kecamatan Dumoga Barat ada Desa Mekaruo dan Toraut Utara, Kecamatan Dumoga Timur, ada di Desa Dumoga Dua.

Untuk kecamatan Kecamatan Dumoga Utara, yakni Desa Mopugad Utara I, Mopugad Selatan I, Mopuya Selatan I, Tumokang Baru, Mopuya Selatan, Desa Dondomon Utara dan Desa Mopugad Selatan.

Sedangkan Kecamatan Lolak, ada di  Desa Lalow, Totabuan dan Desa Diat.

“Selama tahun 2021 dan 202, terdapat 24 program serta 27 kegiatan untuk menekan angka stunting, dengan melibatkan 14 OPD,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, menyampaikan bahwa penanganan stunting ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Yang mana, penanganan paling efektif dalam kasus stunting dimulai dari usia dini, dengan memberikan formula berupa susu dan kunjungan ke Posyandu dalam tiga bulan pertama saat masa balita.

Steven menegaskan, rakor ini untuk mengantisipasi pervelensi stunting di Sulut, dan semoga ini bisa menimbulkan rasa ingin bersaing antar kepala daerah se-Sulut, dalam hal penanganan stunting. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.