Boltim, Inatonreport.Com – Demi meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), mengirim 50 guru SMP non spesifikasi keilmuan Bahasa Indonesia pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek).
Kepala Seksi (Kasie) Kesiswaan Disdik Boltim, Agus Ruhimat SPd MM, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program dari Balai Bahasa Provinsi untuk daerah kabupaten/kota.
“Sebanyak 50 tenaga pengajar SMP non spesifikasi keilmuan Bahasa Indonesia, atau yang bukan pengajar Bahasa Indonesia, kami ikutkan dalam kegiatan Bimtek,” ujar Agus usai acara pembukaan Bimtek di SMP 2 Tutuyan, Selasa (22/8).
Agus menuturkan, tujuan Bimtek tersebut untuk mempertajam pengetahuan Bahasa Indonesia para guru-guru yang bukan pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga, apa yang akan diajarkan kepada siswa, bisa diterima dan dipahami dengan baik dan cermat oleh siswa.
“Sebagai tenaga pengajar professional, seorang guru haruslah mampu dalam memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual. Seorang guru juga harus mampu dalam melaksanakan dan mengetahui hal-hal yang bersifat teknis, yakni menciptakan interaksi pada saat proses pembelajaran berlangsung,” terang Agus.
Sebab, lanjut Agus, kegagalan dalam kegiatan belajar mengajar pada umumnya dikarenakan faktor komunikasi yang kurang baik. Lemahnya komunikasi dalam kelas membuat pengajar mengalami kesusahan dalam mengelola kelas.
“Hal yang perlu kita lakukan agar meminimalisir kegagalan dalam proses belajar mengajar adalah dengan menguasai bagaimana cara berkomunikasi yang benar di dalam kelas,” ucap Agus.
Agus berharap,dengan diadakannya Bimtek tersebut, dapat mencetak output tenaga pendidik Boltim yang profesional, untuk mencapai tujuan daerah yakni meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Sekolah.
“Tentunya, bakal menghasilkan output siswa yang cerdas dan memiliki daya saing,” jelas Agus.
Terinformasi, kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari. Sedangkan peserta Bimtek merupakan utusan guru SMP sederajat se-Kabupaten Boltim.
*Hms/Abdyanto Mokodongan