Kotamobagu, Inatonreport.Com – Festival Binarundak, atau nasi jaha merupakan tradisi unik yang dilakukan masyarakat Bolaang Mongondow Raya (BMR) khususnya di Kotamobagu.
Binarundag merupakan kuliner asli sulawesi utara khususnya Kota Kotamobagu yang adonannya terdiri dari campuran beras ketan, santan kelapa, jahe, daun pandan, bawang merah, garam, yang diisi didalam bambu, kemudian dibakar menggunakan sabut kelapa.
Di Kotamobagu, hari raya Binarundag merupakan festival kuliner yang menjadi kegiatan tahunan masyarakat kotamobagu khususnya di Kelurahan Motoboi Besar Kecamatan Kotamobagu Timur, yang digelar empat hari setelah perayaan Idul Fitri.
Setiap rumah warga di kelurahan ini menyediakan kuliner tersebut dan disajikan di halaman depan rumah masing-masing warga. Bagi siapa saja yang hendak mudik atau berkunjung ke kotamobagu khususnya kelurahan tersebut, diwajibkan mencicipi hidangan Binarundak yang sudah disediakan.
Ketua Lemabaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang juga Ketua Panitia Festival Binarundag Kelurahan Motoboi besar, Mesdy S.Hamin, mengatakan, Festival Binarundag sudah berlangsung sejak 11 tahun lalu.
“Hari raya Binarundag ini, pencetusnya masyarakat yang didukung oleh para pemudik. Nah pemudik itu adalah warga kelurahan disini yang menyebar di seluruh indonesia. Acara ini berlangsung sejak 11 tahun lalu,” beber Mesdy, Senin (18/6).
Mesdy menerangkan, sebelumnya Festival Binarundag merupaka swadaya masyarakat Kelurahan Motoboi Besar, namun kini sudah dianggarkan oleh pemerintah.
“Dulu kegiamtan ini adalah murni swadaya masyarakat, setelah dia bekembangkemudian ada perhatian dari pemerintah. Lalu diusulkan untuk di anggarkan oleh Pemerintah Kota Kotamobagu,” terang Mesdy.
Lanjut Mesdy, hari raya kukiner ini juga sudah masuk dalam ikon nasional yaitu masuk dalam hari raya kuliner nusantara.
“Kotamobagu saat ini sudah masuk 15 daerah yang melakukan hari raya kuliner se-Indonesia. Sehingga tradisi ini perlu dijaga dan dilestarikan sebagai wisata kuliner tahunan Kotamobagu,” harap Mesdy.
*RA