Komisi III DPRD Bolmong Gelar RDP dengan 3 OPD

Bolmong, Inatonreport.Com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongndow (Bolmong) selasa (26/10/2021) mengundang mitra kerja, untuk hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di ruang Rapat Paripurna DPRD Bolmong.

Dalam RDP yang digekar Komisi III DPRD Bolmong tersebut, nampak mitra kerja yang hadir diantaranya, Aldi Pudul, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Linda Mashuri Kepala Dinas Pariwisata dan Julin Papuling, Kepala Dinas Kesehatan.

Sekretaris Komisi III Supandri Damogalad, selaku Pimpinan RDP, didampingi Ketua Komisi Sutarsi Mokodompit, Anggota Febrianto Tangahu, Fazal Alzagladi, Satira Manoppo dan Wakil Ketua DPRD Sulhan Manggabarani.

Supandri Damogalad, memberikan kesempatan kepada tiga  pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), memberikan keterangan laporan realisasi program tahun anggaran 2021. RDP Dalam RDP tersebut, setiap pimpinan OPD diberi waktu 5 menit secara singkat menyampaikan program realisasi yang sudah jalan tahun ini.

Kesempatan pertama, Kadis Dispora Aldi Pudul, menjelaskan ada beberapa program tidak jalan tahun 2021 ini dikarenakan Pandemi Covid-19, seperti Jambore Pemuda, Pramuka, dan kegiatan mengumpulkan orang banyak tidak dapat dilaksanakan.

“Dua tahun ini anggaran di Dispora di refocusing juga sehingga kegiatan besar  dipending,” terang Aldi, sapaan nama akrabnya.

Usai itu, Kadis Pariwisata Linda Mashuri diberikan kesempatan kedua. Kata dia, tahun ini ada pengembangan tempat wisata permandian air panas desa Bakan, kecamatan Lolayan.

“Ada beberapa juga direfocusing akibat Pandemi Covid-19,” singkatnya.

Kadis Kesehatan Julin Papuling mengatakan tahun ini yang direalisasikan pembangunan Kantor dinas Kesehatan.

Supandri pun menanggapi ada beberapa kegiatan program di Dispora yang tidak hasilkan output kepada daerah agar diganti dengan kegiatan lainnya.

“Saya lebih setuju Dispora dapat membuat program terkait peningkatan Sumber daya manusia (SDM) pemuda terbitkan buku sejarah Bolmong sebab saat ini mulai dari saya dan seterusnya belum tau sejarah. Bahkan anak – anak kita kebanyakan gengsi menggunakan bahasa Mongondow dalam setiap aktivitas kita sehari – hari,” kata Supandri.

Ini Menurut dia, lebih berdampak baik dan ada outputnya bagi daerah terutama kepada anak – anak kita dimasa yang akan datang.

Ia pun tertarik dengan program kegiatan jambore pemuda, yang tertunda karena Pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini baik sebab Jambore Pemuda sebagai wadah organisasi pemuda untuk berhimpun membicarakan masa depan daerah. Ini penting kedepannya untuk dirancang lagi melalui Anggaran tahun 2022 mendatang,” harap Supandri.

Lanjut dia, cabang olahraga (cabor) di Bolmong perlu dirancang lagi mulai dari sepak bola umur 10 tahun sampai  umur 20 tahun. Untuk membuat program ini undang KONI Bolmong.

“KONI yang sebagai pelaksana dengan judul pembinaan olahraga. Saya harap  undang KONI dan Bahas program olahraga rencanakan secara baik. Agar hasilkan potensi atlet Bolmong yang akan dibawah ke kanca nasional,” tutur Supandri.

Selain itu, untuk Dinas Pariwisata kiranya dapat dikembangkan program tempat – tempat wisata seperti Asset Makam raja bisa dibuat wisata religi, potensi lokasi pulau tiga yang sudah dikenal secara nasional perlu dikembangkan. Air terjun, air panas di Bakan, dan adat serta budaya di Bolmong yang perlu juga dijadikan wisata.

“Saya berharap Kadis yang baru dilantik dapat membuat inovasi baru yang dapat memperkenalkan budaya dan adat serta dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD),” ujar Supandri.

Anggota Komisi 3 Febrianto Tangahu meminta kepada Dinas Pariwisata agar limbah pembuangan permandian air panas di desa Bakan perlu ada solusi jangan buang di aliran sungai desa.

“Aliran sungai itu banyak digunakan masyarakat. Ini dapat menimbulkan penyakit,” pinta Tangahu.

Ia menambahkan, permandian air panas Bakan sangat memberikan kontribusi buat desa dan daerah. Dimananya PAD cukup tinggi setiap tahun.

“Saya harap ada rawat penerangan jalan menuju lokasi wisata sebab pada malam hari jalan sangat gelap padahal jalan menuju wisata,” tegas Anto, sapaan nama akrabnya.

Berbeda dengan Ketua Komisi 3 Sutarsi Mokodompit, mempertanyakan puncak Passi masuk wilayah Bolmong atau Kota Kotamobagu.

“Karena saya mendengar ada klaim batas dari daerah tetangga. Ini perlu diperjelas agar tak terjadi persoalan dikemudian hari,” tandasnya.

*Rid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.