Bolmong, Inatonreport.Com – Meskipun sekarang sudah memasuki jaman modern, namun masih ada tradisi yang berkaitan dengan menaikkan atau menurunkan perahu nelayan di pesisir pantai Desa Babo Kecamatan Sangtombolang Kabupaten Bolmong.
Pada waktu-waktu tertentu akan dinaikkan ke darat untuk di servis atau di cat ulang agar awet dan menarik.
Untuk perahu yang ukurannya besar, saat menaikkan atau menurunkan membutuhkan tenaga yang cukup banyak hingga puluhan orang. Oleh karena itu ketika akan menaikkan atau menurunkan perahu satu hari sebelumnya sudah memberitahukan pada tetangga disekitar rumah pemilik perahu.
“Rata-rata perahu disini besar-besar ukurannya sehingga jika mau dinaikkan atau diturunkan kembali memerlukan banyak orang untuk mendorongnya. Kita harus memberitahukan para tetangga terlebih dahulu agar berkumpul semakin banyak orang pekerjaan semakin cepat selesai,” ujar Babinsa Kopda Andri Susanto disela sela kesibukannya,Kamis (13/9/2018).
Dulu sebelum ada mesin satu perahu dijalankan minimal 2 orang, tradisi turun naik perahu di desa pesisir adalah hal yang lumrah dan sudah ada sejak lama. Para nelayan hidup rukun dan bekerja bersama-sama.
Namun dengan hadirnya mesin perahu ini bisa menghemat tenaga manusia. Tetapi untuk gotong royong naik turun perahu sejak dahulu hingga sekarang tidak berubah. Semua ikut bergerak agar perahu cepat naik atau turun dari laut.
“Namanya sudah tradisi tidak ada bayaran tertentu saat menaikkan dan menurunkan perahu ini. Paling-paling pemilik perahu menyediakan makanan dan minuman serta rokok secukupnya. Semua nelayan pasti akan punya pekerjaan seperti ini,” tambah Kopda Andri.
Memang tanpa bantuan tetangga sekitar, nelayan akan sulit menaikkan dan menurunkan perahu. Apalagi jika perahu yang diperbaiki tergolong besar. Perahu yang diperbaiki harus benar-benar naik ke darat agar dalam perbaikannya bisa menjadi lebih mudah. Selain itu jika ada kebocoran perahu bisa segera di ketahui.
*Abdyanto Mokodongan