BOLMONG, Inatonreport.Com – Penjabat Bupati Bolmong dr.Jusnan Mokoginta membuka kegiatan kerjasama Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow dengan Yayasan NLR Alliance Office Belanda.
Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel Sutanraja, Kotamobagu, Jumat (31/5/2024), dihadiri Sekretaris Daerah Bolmong Abdullah Mokoginta, Asisten I Deker Rompas, Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, Kepala Dinas Kesehatan Bolmong, camat dan Kepala Puskesmas.
NLR Alliance Office adalah yayasan nirlaba dari Negara Belanda. Mereka fokus pada penanganan, pengobatan, dan pencegahan penyakit kusta. Berdasarkan laporan Kadis Kesehatan Bolmong I Ketut Kolak penderita kusta di Bolmong cukup tinggi.
Angka penderitanya terus mengalami fluktuasi. Trend penderita memang mengalami penurunan sejak 2019, namun bila dihitung berdasarkan jumlah penduduk dinilai masih tinggi.
Jusnan menceritakan sedikit pengalamannya menjalani praktek kepada penderita kusta selama 2 minggu pada 20 tahun yang lalu. Dia mengatakan, disini terlihat bahwa sejak dulu kusta ini sudah menjadi perhatian.
“Problem kusta ini sangat kompleks. Kusta itu sangat berbahaya. Kusta seperti fenomena gunung es, dia tersembunyi. Penyakit ini tidak menunjukkan gejala diawal, nanti setelah lama baru timbul bercak-bercak merah,” kata Jusnan.
“Sejak 2019 sampai 2024, prevalensi penderita kusta naik turun. Makanya problem kita adalah bagaimana menurunkan angka prevalensi dia satbil dan turun,” tambahnya.
Lebih lanjut kata Jusnan, berjangkitnya penyakit ini unik. Berjangkitnya lewat pernapasan dan kontak bersama. Nanti sekian lama baru timbul gejala setelah terjadi kontak bersama. Dia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada NLR Alliance Office yang mau menyuport penanganan penyakit kusta di Bolaang Mongondow.
Semtara itu, Helene Aimee Broekkamp dari NLR mengatakan ada 6 negara yang tergabung dalam NLR termasuk Indonesia. “Kami mempunyai visi bersama yaitu dunia yang bebas kusta. Kami belajar dan bekerja bersama pencegahan dan stigma akibat kusta saat ini menjadi pekerjaan yang sangat penting,” ujar Helene.
“Kami berharap bapak-ibu sekalian sudah berkomitmen melakukan upaya-upaya pencegahan dari awal hingga akhir,” lanjutnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan memaparkan berbagai upaya dan tindakan pencegahan dan penanganan penyakit kusta. (Ridwan)