Bolmong, Inatonreport.Com -Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2021 (HANI 2021) PT. PP bersama dengan BNNK Bolaang Mongondow pada tanggal 15 Juni 2021 telah mengadakan kegiatan sosialisasi Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang diarahkan langsung oleh Kepala BNNK Bolaang Mongondow yaitu Bapak AKBP Yuli Setiawan Dwi Purnomo, SH.
Acara berlangsung di lokasi Site Proyek Bendungan Lolak dimulai pada Pukul 08.30 WITA. Acara dibuka dengan sambutan dan pembukaan oleh perwakilan dari PT. PP yaitu Johan Mirdadi disambung dengan penjelasan umum seputar Proyek Bendungan Lolak.
Kemudian memasuki acara puncak yaitu penyampaian dari Kepala BNNK Bolaang Mongondow AKBP Yuli Setiawan Dwi Purnomo, SH mengenai Sosialisasi Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Serta sosialisasi peranan BNN dalam pemutusan dan pencegahan Supply & Demand Narkotika di Lingkungan.
AKBP Yuli Setiawan Dwi Purnomo, SH menyampaikan bahwa Indonesia dalam kondisi darurat di antaranya adalah darurat terorisme, darurat korupsi, dan darurat narkoba.
Kepala BNNK Bolaang Mongondow ini menjelaskan masing-masing darurat tersebut yaitu darurat terorisme dimana yang diincar merupakan instansi-instansi dari polsek hingga pusat, darurat korupsi dimana yang diincar merupakan lokasi-lokasi yang berpotensi untuk perpindahan uang dan darurat narkoba yang bisa mengincar siapa saja.
Melanjutkan penjelasan darurat narkoba dalam rangka memperingati HANI 2021, AKBP Yuli menjelaskan secara rinci mengenai permasalahan narkoba. Konsumsi narkoba bisa menyebabkan beberapa efek diantaranya efek sebagai stimulan, memunculkan efek euphoria dan sebagai efek depresan.
Tingkat penggunaan narkotika di Bolaang Mongondow Raya merupakan nomor 2 setelah Kota Manado pada tingkat Sulawesi Utara. Harga narkotika yang minimal Rp 1,5 juta membuat bisnis narkotika sangat menarik di Indonesia.
Dalam satu tahun angka narkotika yang masuk ke Indonesia sekitar 250 ton sedangkan yang ditemukan hanya sekitar 20-30 ton hal ini membuat narkotika sangat membahayan di Indonesia.
Jenis narkotika baru yang muncul akhir-akhir ini sebanyak 1.054 macam, sedangkan yang baru masuk dalam Kemenkes baru sekitar 74 macam.
Sesi selanjutnya kemudian dibawa oleh Staf BNNK Bolaang Mongondow Resky Amelia dengan menjelaskan peranan BNN dalam pemutusan dan pencegahan Supply & Demand Narkotika di Lingkungan.
Penegasan terkait fungsi dan tugas BNN dalam pencegahan dan pemberantasan narkotika di sekitar. BNN juga menganjurkan program rehabilitasi terhadap orang-orang yang menggunakan obat-obatan dengan tingkat yang rendah seperti penggunakan lem dan obat batuk.
Pemutusan serta pembrantasan narkotika terkait supply dan demand penggunaan obat-obat narkotika. BNN terdiri atas kenanggotaan ASN, Kepolisian, dan militer sehingga terdiri atas berbagai macam elemen.
Memasuki puncak acara sekaligus sesi akhir dari acara, BNNK Bolaang Mongondow dan PT PP Proyek Bendungan Lolak melakukan pembuatan kerja sama yang disepakati dengan penandatangan MoU bersama terkait pembuatan media luar ruang dan Gugus tugas antara BNNK dengan PP Proyek Bendungan Lolak dalam rangka pencegahan penggunaan narkotika tingkat proyek sehingga menjadikan Perusahaan Bersinar (Bersih Narkoba).