Boltim, Inatonreport.Com – Sehan Salim Landjar SH, Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengangkat dan menyerahkan Surat Keputusan (SK) Nomor Induk Pegawai (NIP), kepada 284 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), sekaligus menyerahan SK bagi 805 tenaga Honorer Daerah (Honda).
Penyerahan NIP kepada CPNS dan honorer dilakukan di halaman kantor Bupati, Rabu (10/4/2019). SK CPNS tersebut diserahkan langsung oleh Bupati kepada masing-masing CPNS, selanjutnya SK tenaga Honda diserahkan sekaligus oleh Kepala Badan Kepegawaian Pemberdayaan Sumber daya Manusia (BKPSDM) Boltim, Robbi Mamonto.
Pada kesempatan itu, Bupati mengucapkan selamat kepada putra- putri daerah yang berhasil lolos dalam ujian tes CPNS tahun 2018.
“Pekerjaan ini adalah pilihan kalian, makanya kerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Jangan hanya berharap gaji tapi kinerjanya kurang. Ingat mulai tanggal 1 Januari tahun 2020 pembayaran TKD sesuai kinerja kalian, bukan lagi sesuai kehadiran kalian,” kata Sehan.
Lebi lanjut Sehan mengatakan, sebenarnya total CPNS Boltim ada 285, namun satu orang yang masih menunggu surat keputusan dari MenPAN RB, sebab formasi yang dilamar masih satu rumpun dengan gelar yang di sandang, makanya ada tahap perbaikan.
“Sangat beruntung kalian yang telah lulus ujian. Banyak di luar sana yang menginginkan posisi anda sebagai CPNS, namun belum beruntung. Makanya saya berpesan agar 284 CPNS yang baru ini, serius memikirkan daerah, bangsa dan negara. Jadikan PNS sebagai pilihan bukan sebagai jalan agar lepas dari pengangguran. Harus produktif dan aktif, negara ini butuh keseriusan dari anda semua, berbuat untuk NKRI dengan merubah karakter diri,” pinta Sehan.
Dipenghujung sambutannya, Bupati juga menegaskan agar CPNS tetap menjaga kebersihan hati dan fikiran.
“Jangan jadi benalu di NKRI, jangan jadi beban untuk bangsa ini. Maju tidaknya negara ini, sangat tergantung dari diri kita sendiri. Kembangkan kemampuan diri anda dari sektor apapun. Seperti anda PNS, ada petani ada pembisnis dan dan pekerjaan lainnya. Negara ini tidak butuh orang banyak bicara, tapi butuh perbuatan nyata,” tambahnya.
*Anto