Boltim, Inatonreport.Com – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) disorot publik. Kritikan tajam berhembus kencang. Pelayanan yang buruk jadi pemantik.
Suara miring datang dari salah satu pasien T. Mokoagow warga Desa Kotabunan, Kecamatan Kotabunan. Ia mengaku, pelayanan pihak Puskesmas sangat mengecewakan.
Diuraikannya, sekira pukul 19.00 WITA, ia datang ke Puskesmas dengan tujuan mengecek tekanan darahnya. Saat itu ia mengatakan ke perawat agar tolong cek tekanan darahnya karena kondisinya sangat pusing.
Sempat dilayani dengan tindakan medis dengan di tensi. Namun saat melakukan tensi, oknum perawat tersebut sepertinya tidak punya sopan santun terhadap pasien yang sudah lansia.
Oknum perawat itu mengeluarkan kata-kata kasar kepada ibu paru baya tersebut.
“Lain kali kalu mo datang ba priksa darah, datang pagi bukang so malam bagini baru mo datang. Supaya nda salalu mo datang malam, ba beli alat tensi Sandiri,” ujar Mokoagow meniru perkataan oknum perawat di Puskesmas Kotabunan, Rabu, (30/1).
Mokoagow menceritakan, saat sampai di Puskesmas Kotabunan, oknum perawat yang bertugas pada malam itu mengatakan kalau dirinya akan dirujuk.
“Baru mo ba priksa, dia (perawat) bilang mo rujuk pa nene supaya mo dapatau apa itu panyaki. Deng supaya nda salalu datang malam bagini,” tutur Mokoagow lagi.
Saking kecewanya dengan pelayanan oknum perawat tersebut, Mokoagow pun sudah tidak mau melanjutkan pemeriksaannya dan langsung pulang tanpa mengambil obat.
Terkait hal ini Kepala Puskesmas Kotabunan, dr Marzuki Abdul saat dikonfirmasi media ini mengatakan, bahwa sudah sering di sampaikan ke perawat tentang pelayanan.
Dikatakannya, sudah ada beberapa perawat yang dia perhatikan tentang etika pelayanan dan sudah banyak laporan yang masuk.
“Memang ada beberapa perawat yang saya perhatikan. Juga banyak laporan yang masuk tentang etika pelayanan dan saya sudah tidak libatkan dalam kegiatan,” ungkap Marzuki Selasa (29/1).
Terkait Pasien T. Mokoagow, Kapus menjelaskan, pasien bukan karena tidak dilayani sebab sebelumnya pasien tersebut pernah datang dan kami layani dengan baik.
“Sebelumnya pasien datang berobat, obat pasien saya yang ambil di apotek sebab kami sayang kepada pasien sudah tua. Ada sarankan ke pasien agar kalau mau kontrol kesehatan datang pagi karena kalau malam kasiankan pasien sudah tua dan tinggal memakai tongkat. Saat ini memang pasien sudah tidak mau kontrol pagi dengan alasan masih mengantri dan mata pasien silau. Jadi disarankan agar periksa mata. Hanya itu. Soal suruh beli tensi sama sekali tidak,” ungkap Kapus membantah.
“Insyah allah dengan adanya pengawalan pers, akan terbantukan untuk meningkatkan pelayanan. kami di kotabunan SDM nya tak diragukan dalam melakukan pelayanan standar puskesmas. Kami selalu Inisiatif Kerja sama, Humanis, Loyal, Akuntable dan sepenuh hati,” tukasnya sembari berucap bahwa dia akan menelusuri kembali persoalan ini.
Kepala Dinas Kesehatan Boltim, Eko Marsidi, saat di mintai tanggapan mengatakan, masalah ini harus di kroscek kembali. jika memang betul, pihaknya akan konfirmasi langsung kepada oknum perawat tersebut.
“Cek dulu apa seperti itu, sesombong-sombongnya orang tidak mungkin ada kata seperti itu. Saya bukan bela staf tapi croscek dulu, kalau bisa ada nama staf itu biar saya bisa konfirmasi,” singkat Marsidi.
Sebelumnya di setiap kesempatan Bupati Boltim Sehan Landjar SH, selalu menandaskan agar pelayanan kepada masyarakat di maksimalkan. Itu sesuai visi misi bupati yakni pemantapan peningkatan pelayanan pemerintahan bidang ekonomi, pembangunan dan sosial. Guna menuju masyarakat Boltim sehat, cerdas, kreatif, berwawasan lingkungan, mandiri dan berbasis pedesaan.
*Anto