Pengelola Taman Lestari dan RSB Sebut Kepala Dinas Perpustakaan Boltim Tak Dukung PGLN

Boltim, Terkini94 Views

Boltim, Inatonreport.Com – Pengelola Taman Lestari dan Rumah Satra Boltim (RSB), Jamal Rahman Iroth, menilai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpussipan) Kabupaten Boltim, Julius Pelealu, tak mendukung bahkan menghambat kegiatan gerakan literasi yang diprakarsai oleh masyarakat.

Pasalnya, Disperpusipan tak merespon tawaran kerja sama kegiatan “Mo Baca Bo Mo Sanang” yang dilaksanakan di Desa Buyat Kecamatan Kotabunan pada tanggal 18-19 November 2017 lalu. Padahal, pihak Pengelola Taman Lestari dan Rumah Satra Boltim sudah menyurat bahkan telah melakukan pertemuan dengan Disperpusipan sebanyak dua kali.

Pengelola Taman Lestari dan RSB meminta bantuan Dinas Perpustakaan menyediakan bahan bacaan selama dua hari kegiatan Membaca Massal. Dan, saat menerima surat dari panitia kegiatan, Kepala Dinas Perpustakaan menyatakan kesediaan dan akan mengutus stafnya untuk membawa buku dan menjaga stand baca.

“Dua hari setelah memasukkan surat yaitu tanggal 16 November 2017, kami datang lagi untuk mengkonfirmasi langsung. Saat itu, Kadis sampaikan akan menugaskan staf ke sana, dan Dinas Perpustakaan pasti mengirim buku. Esoknya tanggal 17, kami datang lagi ke dinas untuk memastikan staf yang akan membawa buku ke Buyat. Tapi, saat itu Kadis sudah ke luar dari kantor, dan belum ada staf yang ditunjuknya untuk menangani kegiatan ini,” ujar Jamal, Selasa (28/11).

Atas tindakan tersebut, Jamal menilai Kepala Dinas Perpustakaan mangkir dari janjinya untuk menyediakan bahan bacaan dalam kegiatan Membaca Massal di Desa Buyat.

Padahal kata Jamal, kegiatan yang diadakan di Rumah Sastra tersebut adalah inisiatif masyarakat untuk menumbuhkan minat baca, dalam menyukseskan Program Gerakan Literasi Nasional (PGLN) dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

“Kami sangat menyangkan sikap Kepala Dinas Perpustakaan, yang kontraproduktif dengan Gerakan Nasional ini. Saya harap pak Bupati dapat mengevaluasi kinerja kadis seperti ini,” ujar Jamal.

Senada dilontarkan salah satu anggota Kelompok Seni Anak Boltim (Kesan Boltim), Rifsan Makangiras. Rifsan menyayangkan sikap Kepala Dinas Perpustakaan yang seakan tak peduli dengan kegiatan membaca tersebut.

“Membaca massal yang di gelar di Desa Buyat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan tidak ada kontribusi sama sekali. Kami sangat kecewa bahkan mengecam aksi tipu-tipu alias mangkir yang dilakukan Dinas Perpustakaan,” tutur Rifsan.

Kepala Disperpussipan Boltim, Julius Pelealu, saat di konfirmasi melalui via seluler mengatakan, menampik tudingan Jamal Rahman Iroth yang dialamatkan kepadanya. Bahkan Pelealu mengaku kalau pihaknya sangat mendukung kegiatan yang di gelar di Desa Buyat itu.

“Yah memang betul Jamal perna datang ke Kantor Dinas Perpustakaan. Kalau saya katakan ,waktu itu Jamal ingin mengajak untuk bekerja sama, saya selaku Kepala Dinas Perpustakaan sangat-sangat respon. Bahkan saya sangat salut dengan kreativitas Jamal, dan saya siap mendukung,” ucap Pelealu.

Dijelaskannya, memang waktu itu, yang akan hadir di acara Gerakan Literasi Nasional di Desa Buyat, yaitu Sekretaris-nya. Namun sayangnya, lanjut Pelealu, utusannya tak bisa hadir karena dalam keadaan sakit.

“Sebetulnya yang akan hadir yaitu Sekretaris saya tapi beliau sakit. Saya juga sudah jelaskan ke Bupati, bahwa bukan tidak mendukung tapi Sekretaris saya sakit. Yang jelas sebagai pimpinan di Dinas Perpustakaan, saya seratus persen mendukung kegiatan itu,” kilah Pelealu.

*mat/Abdyanto Mokodongan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.