Boltim, Inatonreport.Com – Suara keluh menggema. dari warga Panang kembali terdengar. Tidak adanya penerangan di wilayah ini jadi pemantik. Wargapun meminta pemerintah desa setempat untuk memikirkan hal ini, Selasa (24/9/2019).
Saat bersua dengan media ini beberapa waktu lalu, Asa Mokoagow mengatakan, bahwa di Dusun 5 (lima) Panang harus ada penerangan karena sudah lama warga yang berada di wilayah pertambangan itu mengimpikan adanya lampu penerangan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Selaku warga Dusun Lima Panang, kami berharap adanya penerang dari PLN minimal dua tiang saja sebab selama ini kami hanya mengandalkan mesin disel,” ujar Mokoagow.
Nada yang sama dikatakan Rinardi Tooy, bahwa sudah bertahun-tahun warga Panang berharap PLN masuk di wilayahnya sebab lanjut Tooy, mengandalkan mesin disel bantuan dari pemerintah desa penerangan hanya malam hari.
“Penerangan hanya malam hari. Dari jam 18.00 sampai 06.00 Wita. sementara pada siang hari tidak ada strom otomatis kami warga Panang tidak bisa menikmati listrik dan ini sudah berlangsung lama,” ungkapnya.
Terkait hal ini Sangadi (Kepala Desa) Kotabunan, Ahmad Damopolii, saat dikonfirmasi mengatakan, penerangan yang diusulkan warga Dusun lima Panang sudah dari tahun lalu dan terkendala karena tidak ada desa lain yang mengusulkan.
“Masalahnya tidak ada desa lain yang mengusulkan tentang penerangan. Kalau hanya Dusun lima Panang yang mengusulkan, pihak PLN masih melihat dulu berapa jumlah pelanggan. Kalau memang waktu PLN masuk di Desa Bukaka, itu melaui Desa Buyat. Kalau memang lewat dari Desa Kotabunan otomatis warga Dusun Lima Panang sudah dari dulu ada penerangan,” terang Damopolii.
Namun lanjut Sangadi, solusinya sudah kami cari dimana kami dari pemerintah desa sudah buat pengadaan satu unit mesin disel dan kami sudah bentuk tim pengelolanya. Sangadi menambahkan, pengadaan mesin disel di Dusun Lima Panang, sudah sekitar 1 tahun empat bulan.
“Tahun 2017 mesin sudah terpasang dan pada tanggal 30 November lampu penerangan sudah mulai nyala,” ucapnya sembari mengatakan bulan depan pihaknya akan menambah solarcel di dua titik.
Pemegang Mapatu di Desa Kotabunan Induk ini pun berpesan bantuan mesin disel tersebut harus dirawat sebab nanti sekitar 7 (tujuh) tahun baru ada lagi pengadaan seperti itu.
“Biaya bagi warga Panang untuk mendapatkan penerangan hanya 5.000 rupiah dan itu hanya untuk operasional. Saya juga sudah warning jika tidak ada dana untuk biaya oprasional untuk memperbaiki mesin saya akan ambil kembali dan digunakan di tempat lain sebab 5.000 rupiah itu, bukan mereka (warga panang-red) tidak mampu membayar tapi adanya sifat ‘pandang enteng’. Kasian kan bagi yang rutin membayar,” imbuhnya.
*