Kotamobagu, Inatonreport.Com – Satu lagi industri kopi di Kotamobagu menunjukkan “taringnya”.
Eka Paduo, warga Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur, yang terkenal dengan brand “Kopi Rindjing”, produk kopi hasil olahannya. Meski dulunya sempat kesulitan menjual produk Kopi Rindjing, seiring berjalannya waktu, ia kini bisa menghasilkan keuntungan hingga jutaan rupiah dalam sebulan.
“Dalam seminggu, produk kami bisa laku hingga menghasilkan keuntungan 500-600 ribu rupiah dalam seminggu,” kata Eka.
Ia yang juga seorang ahli kontruksi ini awalnya mempercayakan penjualan produknya kepada ibunya. Namun, karena permintaan Kopi Rindjing semakin meningkat, mau tak mau, dirinya harus terjun langsung mengolah produknya yang sudah masuk ke rumah-rumah kopi di Kota Manado itu.Yang menarik dari usaha Eka, dirinya berhasil menciptakan alat pengolah kopi dari bahan-bahan loak atau dari pengusaha besi tua. Mesin yang ia ciptakan itu mampu menghasilkan 30 kilogram kopi dalam bentuk bubuk sekali olah.
“Hasilnya kami kemas dalam kemasan 500 gram, 125 gram dan 50 gram. Harga jualnya dari 5 ribu hingga 80 ribu rupiah. Cukup murah,” ujar Eka.
Dari usahanya itu, Eka mampu menciptakan lapangan kerja dan mampu meningkatkan ekonomi petani kopi yang ada di Desa Moyag dan sekitarnya.
“Saya meyakini bisnis kopi akan tumbuh pesat di masa yang akan datang. Hingga saat ini, trennya terus meningkat,” kata Eka.
*Rid