Kotamobagu, Inatonreport.Com – Sinandoi merupakan makanan khas Mongondow.
Sinandoi dibuat dari daging sapi atau bolog (sidat) dalam Bahasa asli suku Mongondow yang dimasukkan dalam patung (bambu) kemudian dimasak dengan api dengan ukuran yang normal.
Dalam hal pembakaran makanan dalam bambu ini, haruslah diawasi agar api tidak mati atau membesar, sehingga menghanguskan bambu sebelum daging matang.
Papa Nizam sapaan akrab Yeyen Sugeha, warga Upai baru saja memulai usaha makanan tradisional Mongondow ini. Meski baru permulaan, tapi sudah banyak yang menyukai masakan sinandoi buatannya.
“Semua tergantung dari rempah-rempah yang dicampur dan cara masaknya,” kata dia, Sabtu(12/10).
Ide usaha makanan tradisional ini datang karena banyak orang suka makan sinandoi, tapi makanan ini nanti ada kalau ada pesta, tambahnya.
Sinandoi buatan Papa Nizam, habis setiap kali selesai dimasak. Bahkan, ada yang memesan tapi sudah habis terjual. Penikmat Sinandoi buatan Papa Nizam, datang dari kalangan ASN Kotamobagu.
*Ridwan