Produksi Beras Kotamobagu Belum Terserap Perum Bulog

Kotamobagu, Inatonreport.Com – Produksi beras petani Kotamobagu ternyata belum diserap Perum Bulog. Dari 6 Kecamatan, hanya Dumoga dan Sangtombolang yang terbanyak serapan berasnya, masing-masing 15 ton beras.

Dandim 1303 Bolaang Mongondow Letkol. Inf. Sampang Sihotang, di Mako Kodim 1303 Bolmong, Rabu (26/7), mengatakan, hal tersebut terjadi karena adanya disparitas harga. Harga patokan pemerintah Rp7.300 sementara ditingkat pedagang Rp9.000 – Rp10.000. Adanya perbedaan harga tersebut menyebabkan petani enggan menjual hasil panennya ke Perum Bulog.

Sementara itu, Ketua Tim Sergab Markas Besar Angkatan Darat, Mabesad Kol. Inf. Benny Sulistiyono, mengatakan, petani enggan menjual ke Bulog padahal mereka hanya diminta 10-20 persen produksinya dan selebihnya bisa dijual bebas.

Kunjungan ketua Tim ke BMR yang juga didampingi Kol. Inf. Suyitno, menguraikan, berbagai hal terkait pembelian gabah dari petani. “Kegunaannya untuk menstabilkan harga beras apabila harga beras naik tanpa terkendali. Selain itu, menjadi cadangan ketika kekurangan beras,” kata Benny.

Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu pada evaluasi serapan gabah yang di wakili Dinas Pertanian Peternakan Perikanan dan Perkebunan, melihat, potensi pertanian Kota Kotamobagu cukup besar. Potensi tersebut terus dikembangkan, bahkan alih fungsi lahan pertanian terutama sawah diupayakan dicegah. Apalagi, sawah yang memiliki irigasi teknis.

*Ridwan Kalauw

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.