Hubungan Terlarang, Seorang Siswi SMK Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan

Dunia pendidikan kembali gempar dengan kabar pembunuhan bayi yang dilakukan oleh gadis belia yang tercatat sebagai pelajar di Sekolah menengah Kejuruan (SMK).

Yang lebih mencengangkan, pelaku pembunuhan merupakan ibu dari sang bayi. Bagaimana kronologinya? Simak ulasannya sebagaiman dilansir dari kompas.com

Seorang siswi SMK di Kota Salatiga, Jawa Tengah, ditangkap karena membunuh bayi yang baru dilahirkannya. Bayi itu tewas dengan luka sayatan pisau di tubuhnya.

Pelaku beinisial SU (19) merupakan pelajar kelas XII di SMK di Kota Salatiga. Ia tinggal bersama neneknya di Banjaran RT 04 RW 08 Kesongo, Tuntang, Kabupaten Semarang.

SU telah melahirkan bayi laki-laki di kamar mandi rumah pada Rabu (25/1) pukul 18.30 WIB.

“Kemudian SU menggendong bayi itu ke dapur. Dia mengambil pisau untuk memotong ari-ari. Setelah ari-ari dipotong, bayi itu ditinggal di belakang rumah,” kata Kanit Reskrim Polsek Tuntang Ipda Ali di Mapolsek Tuntang, Kamis (26/1/2017) petang.

SU kembali masuk ke dalam rumah dengan kondisi mengalami pendarahan.

Neneknya, Siti Asliyah (60), curiga saat melihat banyak darah di kamar mandi. Ia pun memanggil dan bertanya kepada SU yang tinggal serumah.

Kepada sang nenek, SU mengaku tengah mengalami datang bulan.

“Setelah saya tanya, lalu SU pergi ke belakang rumah. Saya lihat ia jongkok di kebun. Saya hampiri dan lihat sudah banyak darah di pahanya,” kata Siti saat diperiksa di Mapolsek Tuntang.

Melihat kondisi itu, Siti pun langsung membawa SU ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga. Saat itu, ia belum menaruh kecurigaan pada cucunya.

Setibanya di rumah sakit, tak berselang lama, Siti mendapat kabar dari kepala dusun bahwa ada mayat bayi di belakang rumah.

“Saya tak tahu kalau itu bayinya SU. Saya tidak kuat,” katanya sambil terisak.

Tak Diketahui Keluarga

Siti baru mengetahui jika SU melahirkan setelah ia menemukan jasad bayi di belakang rumahnya pada Kamis keesokan harinya.

Berdasarkan pengakuan SU, kata Siti, bayi tersebut hasil hubungan cucunya dengan pria berinisial F asal Karangjati, Ungaran Timur. “Saya tidak tahu pria itu mau tanggung jawab atau tidak,” kata Siti.

Kepala Dusun Banjaran Musdi (47) mengatakan, banyak luka sayat benda tajam di sekujur tubuh bayi tersebut.

Musdi mengetahui kejadian itu setelah dikabari ketua RW setempat. Ia pun bergegas mengabarkannya ke Bhabinkamtibmas Kesongo. “Saya tidak menyangka SU setega itu,” kata dia seperti dikutip Tribun Jateng.

Di mata warga, kata Musdi, SU merupakan orang yang tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitar rumah. Seusai pulang sekolah, SU langsung pergi bekerja di toko pakaian.

Menurut Musdi, kedua orangtua SU telah bercerai, dan SU dititipkan pada neneknya.

*kmps/her

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.