Pasca Ricuh, Kapolsek Kotabunan Undang Warga Paret Bersatu

Boltim, Hukrim, Terkini238 Views

Boltim, Inatonreport.Com – Kapolsek Kotabunan, Kompol Meidy Wowiling, mengundang masyarakat Paret Induk dan Paret Timur Kecamatan Kotabunan Bolaang Mongindow Timur (Boltim), untuk membicarakan kericuhan yang sempat terjadi di kedua desa.

Pertemuan yang bertempat di Mapolsek Urban Kotabunan tersebut, turut dihadiri Danramil 1303/05 Kotabunan, Pemerintah Kecamatan Kotabunan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat serta Sangadi Paret Induk dan Timur.

Menurut Wowiling, pertemuan tersebut merupakan upaya pencegahan aksi provokatif oleh pihak tak bertanggung jawab, atas masalah individu yang melibatkan warga Paret.

“Tujuan diundangnya masyarakat Paret Bersatu ini guna membicarakan tentang perselisihan pada Minggu (19/11). Jadikanlah Paret sebagai NKRI kecil. Kami Tripika selalu berkomitmet selalu ada ditengah-tengah anda apapun keadaannya. Apabila ada permasalahan-permasalahan cepat di informasikan. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,” ujar Wowiling.

Sementara, Danramil 1303/05 Kotabunan, Alfert T, berharap, masyarakat Paret Bersatu selalu menjaga keamanan.

“Mari kita menjaga situasi agar kodusif. Meski berbeda beda tetapi kita tetap satu. Kita selalu berfikir kita tidak boleh di pisah-pisah. Sehingga, tolong itu di ingat. Dan sampaikan kepada saudara kita jangan mudah terpancing oleh hal-hal yang profokatif,” harap Alfert.

Menyikapi apa yang terjadi di Desa Paret Bersatu, Camat Kotabunan Rahman Hulalata, mengatakan, masalah yang bersifat hukum, agar lebih bijak untuk menyelesaikannya.

“Kita harus lebih bijak untuk menyelesaikan masalah. Ketika ada hal yang mengarah ke hukum, mari kita serahkan kepada hukum,” tutup Hulalata.

Selain itu, Toko Agama Repol Mokodongan, menilai, keterlibatan salah satu aparat desa dalam insiden yang terjadi di Desa Paret tersebut dinilai tak beretika.

“Buat saya seorang aparat desa, kalau memang dia itu bijak masalahnya tidak sampai di Polsek. Saran saya kepada Sangadi, kalau ada aparat seperti itu, lebih baik diganti saja,” tandas Mokodongan.

*Abdyanto Mokodongan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.