Nasib malang dialami Susanto, pria asal Bengkulu ini harus menanggung akibat terlalu semangat berpesta kembang api di malam pergantian tahun kemarin. Susanto harus merelakan jari jemarinya diamputasi usai terkena ledakan petasan.
Menurut kesaksian tetangga korban, Gia, Susanto sudah mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Kota Bengkulu.
“Saya sudah menjenguknya ke rumah sakit, dan tangannya harus dioperasi, kabarnya jarinya harus diamputasi,” ujar Gia seperti diberitakan merdeka.com, Senin (2/1).
Gia pun menjelaskan awal mula peristiwa hingga akhirnya berbuah petaka bagi Susanto. Saat itu, Susanto bersama keluarganya tengah bermain mercon lontar ke udara.
“Nah mas Susanto ini memegang tabung merconnya, satu tabung itu isinya lima mercon, empat sudah terbang ke udara dan jadi bunga api, ternyata satu meledak di tangannya,” tutur Gia.
Nasib malang Susanto pun tak hanya sampai di situ. pihak rumah sakit menolak BPJS miliknya lantaran kecelakaan tersebut disebabkan oleh ulah Susanto sendiri.
“Ternyata perawatan rumah sakit tidak bisa ditanggung BPJS karena itu kesalahan disengaja, jadi hanya karena mercon Rp 30.000, menghabiskan uang jutaan untuk mengobatinya, ini menjadi pelajaran berarti bagi kami,” ucapnya.
Mercon, petasan dan sejenisnya dilarang pihak kepolisian baik untuk diperjualbelikan maupun digunakan oleh masyarakat, oleh karena itu jika terjadi kecelakaan akibat memainkan mercon, maka hal tersebut termasuk kelalaian individu.mdk/her