MENJELANG pergantian tahun, Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel bekerjasama dengan Badan Narkotika Provinsi Sumsel dan Polisi Militer, menggelar razia tempat hiburan malam. Hasilnya, 15 pengunjung dinyatakan positif mengandung metamfetaminesetelah dilakukan tes urine.
Razia tersebut dilakukan tiga tim yang beranggotakan masing-masing sekitar 40 petugas. Mereka menyisiri 15 tempat hiburan malam di Kota Palembang dan Banyuasin, Jumat (30/12) dini hari, seperti dikutip dari merdeka.com, Sabtu (31/12).
Dalam razia itu, banyak cerita unik yang terjadi. Seperti saat petugas merazia karaoke Las Vegas di Jalan Dani Effendi/Radial Palembang.
Setelah meminta izin kepada pengelola, petugas masuk ke setiap room. Di salah satu room, petugas menemukan tujuh pria dan dua wanita pengunjung asyik bernyanyi sambil menikmati minuman keras.
Satu per satu, pengunjung dites urinenya. Giliran seorang pengunjung wanita 20 tahunan, petugas dibuat kaget. Hal itu karena saat keluar dari toilet, wanita itu justru menenggak urine dari gelas yang diberikan petugas.
Dengan cepat, petugas meminta wanita itu menghentikan perilakunya. Sayang, cairan urine terlanjur masuk ke perutnya dan hanya menyisakan sedikit di dalam gelas. Saat dilakukan tes, urine wanita tersebut positif mengandung metamfetamine dan akhirnya digiring ke kantor polisi.
Keunikan juga terjadi saat razia dilakukan di Aurora Cafe yang berada di Jalan Abdul Rozak, Kecamatan Kalidoni, Palembang. Di tempat, seorang pengunjung wanita pura-pura pingsan saat digeledah petugas. Belum sempat dibangunkan, wanita itu kembali sadar meski terlihat nampak bingung diduga pengaruh miras.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Tommy Dwi Arianto mengungkapkan, razia dilakukan untuk mencegah peredaran narkoba pada malam tahun baru. Hanya saja, dalam gelaran itu tidak ditemukan barang bukti meski mengamankan 15 pengguna narkoba.
“Ada 15 pengunjung tempat hiburan malam, satu diantaranya wanita yang kita bawa, mereka dinyatakan positif dari hasil tes urine,” ungkap Tommy, Jumat (30/12).
Lantaran tidak ditemukan barang bukti, kata dia, 15 pengguna akan dilimpahkan ke BNP Sumsel untuk proses lebih lanjut. “Bisa hanya direhabilitasi karena sejauh ini status mereka pengguna,” tukasnya.mdk/her