Kotamobagu, inatonreport.com – Penurunan sektor pertanian dan adanya peningkatan sektor jasa di Kotamobagu, menjadi bukti yang tak terelakkan atas keberhasilan Kotamobagu menjadi kota jasa.
Pertumbuhan ekonomi Kota Kotamobagu lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara. Hal tersebut mengindikasikan distribusi ekonomi lebih merata di Kotamobagu.
Dalam kegiatan Focus Group Discution (FGD), yang dilaksanakan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda), Jumat(21/4) sekitar pukul 10.00 Wita, mengindikasikan sektor pertanian terus mengalami penurunan. Kontribusi lapangan usaha dari sektor pertanian pada pertumbuhan ekonomi hanya 4,39 persen. Sementara sektor jasa mengalami peningkatan lebih dari 50 persen.
Kepala Bapelitbangda Kotamobagu Sofyan Mokoginta mengatakan, kegiatan FGD ini untuk melakukan pengkajian produk unggulan yang akan dikembangkan. “Kita perlu mencari produk yang dapat dijadikan produk unggulan,” katanya.
Produk unggulan itu sendiri, memiliki kriteria produksi tetap dan memiliki pasar yang jelas. Beberapa produk industri rumah tangga bisa dijadikan produk unggulan, selain dari hasil pertanian.
Selain pertanian, perkebunan dan perikanan juga terus mengalami kemerosotan. Namun, pertumbuhan ekonomi tetap sehat karena sektor pertanian perlahan tapi pasti mulai digantikan sektor jasa dan perdagangan.
*Ridwan Kalauw