KOTAMOBAGU, Inatonreport.Com –
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kotamobagu berkolaborasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara, menggelar sosialisasi strategis mengenai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Kegiatan berlangsung secara hybrid, Selasa (29/7/2025), menggabungkan pertemuan langsung di ruang rapat Bappelitbangda dan partisipasi virtual melalui Zoom Meeting.
Kegiatan penting ini secara resmi dibuka oleh Kepala Bappelitbangda, Chelsia Paputungan yang mewakili Sekretaris Daerah. Dia menekankan pentingnya pemahaman dan perlindungan terhadap HAKI sebagai bentuk pengakuan atas ide dan karya kreatif yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Menurut Chelsia, HAKI bukan sekadar perlindungan hukum. HAKI adalah pengakuan atas kreativitas dan inovasi yang lahir dari pemikiran cerdas dan kerja keras.
“Setiap karya intelektual adalah aset—baik hak cipta maupun kekayaan industri,” ucap Chelsia.
HAKI, katanya, menjadi indikator penting dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) 2025, sebagaimana ditegaskan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Pemerintah daerah terus mendorong agar perangkat daerah mematenkan inovasi-inovasi yang dihasilkan, baik yang berbasis digital maupun non-digital.
“Kami di Bappelitbangda siap memfasilitasi proses pendaftaran HAKI sebagai perlindungan resmi. Terutama, inovasi-inovasi pelayanan publik yang diciptakan OPD di lingkungan Pemkot Kotamobagu,” lanjut Chelsia
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Liskawati Mokodompit sebagai penanggung jawab kegiatan, mengungkapkan langkah tindak lanjut dari sosialisasi ini.
“Kami akan mengidentifikasi karya-karya inovatif dari seluruh OPD hingga masyarakat umum. Selanjutnya diupayakan pendaftarannya sebagai bentuk perlindungan resmi terhadap risiko plagiarisme dan pembajakan,” tuturnya.
Sosialisasi HAKI mendapat perhatian besar dari jajaran Pemkot Kotamobagu. Termasuk kepala OPD, kepala UPTD, para camat, sangadi, hingga lurah se-Kota Kotamobagu. (Ridwan)
