Kotamobagu, inatonreport.com– Sungguh mengenaskan, Nanu-Uyo yang merupakan putra-putri intelek Kotamobagu, selama ini menjadi “pagar hidup” yang hanya bertugas mengalungkan bunga saat kunjungan pejabat penting.
Nanu-Uyo Kotamobagu yang dipilih lewat seleksi ketat dan menghabiskan ratusan juta rupiah uang kas daerah, dan seharusnya, mereka seharusnya menjadi agen untuk mempromosikan daerah.
Ditemui di kantor Wali Kota, Selasa(9/5), Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotamobagu, Bambang Ginoga, mengatakan, pemilihan Nanu dan Uyo untuk tahun 2017 akan berbeda. Untuk pertama kalinya, calon Nanu dan Uyo dipilih bukan dari sisi kecantikan tapi kualitas inteligensinya.
“Nanu dan Uyo harus mampu mempromosikan daerah,” kata Bambang.
Bambang beralasan, saat ini wisatwan asing yang mengunjungi Sulawesi Utara umumnya berasal dari China dan beberapa negara dari Benua Eropa. Dengan penguasaan dua bahasa tersebut, dinilai akan mampu memperlancar komunikasi serta lebih gampang untuk mempromosikan daerah.