Kotamobagu, inatonreport.com – Aparatur Sipil Negara (ASN) Kotamobagu rupanya hingga saat ini masih setia menganut “jam karet”. Meski telah berulang kali diingatkan berkaitan dengan kedisiplinan, ternyata belum juga berubah.
Sehingga, pada acara pembukaan Pekan Panutan Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi oleh Pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, di aula kantor Wali Kota, Senin(27/2), lagi-lagi Wali Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara harus kembali mengingatkan terkait kedisiplinan tersebut.
Wali Kota kecewa, karena hingga pukul 09.00 Wita sesuai dengan undangan, belum banyak pejabat Pemkot yang hadir. Pasalnya, Tatong telah berada di lokasi kegiatan pada pukul 08.30 Wita.
“Saya minta supaya lebih tertib dan tepat waktu. Kalau acaranya jam 9, ya jam 9,” tegasnya.
Kurangnya disiplin pegawai memang telah berulang kali terjadi. Pada beberapa waktu lalu, saat akan dilaksanakannya agenda kegiatan penyusunan LAKIP, Wali Kota membatalkan kehadirannya, akibat molornya waktu pelaksanaan dari jadwal yang telah ditentukan.
Belum lagi, disiplin penggunaan jilbab warna gelap. Mesti telah diedarkan surat pemberitahuan dari Sekretaris Kota (Sekkot) Kotamobagu, namun masih saja ada ASN yang membangkang. Seperti juga kejadian dipanggilnya beberapa ASN saat apel Korpri, Jumat(24/2) karena masalah kedisiplinan.
Terkait masalah jilbab tersebut, Assisten III Bidang Administrasi, Adnan Massinae, saat ditemui usai apel mengatakan, tak disiplinnya ASN di Kotamobagu merupakan perilaku yang sudah akut.
“Wali kota saja taat. Padahal, ASN adalah bawahannya. Etikanya, jika Wali Kota saja patuh dan taat, masa yang lain tidak mau patuh,” terang Massinae.
Belum lagi teguran lain disampaikan Wali Kota saat apel Korpri, ternyata setelah dipantau langsung pelaksanaan sholat subuh berjamaah. Banyak yang tidak ikut kegiatan tersebut. Dari beberapa kejadian tersebut, peningkatan disiplin pegawai di lingkungan Pemkot Kotamobagu harus kembali disuarakan. Teguran Wali Kota harus menjadi perhatian seluruh ASN Kotamobagu.
*Ridwan Kalauw
