Kotamobagu, Inatonreport.Com – Pisang goroho merupakan tanaman khas sulawesi utara, yang sangat digemari masyarakat di Kotamobagu.
Rupanya, hal itu menjadi kesempatan bagi Nena Nenot untuk meraup rupiah dari pisah goroho.
Dari awal hanya sekadar hobi, lalu wanita lajang asal Motoboi Kecil ini ini timbul untuk mengolah pisang goroho menjadi cemilan bernilai ekonomis.
“Tahap awal alhamudlilah respon pertama sangat bangus sehari itu saya mendapatkan keuntungan Rp350.000.Dan sampai saat ini permintaan pesanan saya makin bertambah,” ujarnya.
Ia mengaku sampai saat ini masih mengeluti usaha keripik pisang goroho, dengan ke untungan rata-rata per hari Rp300.000.
“Sampai saat sekarang permintaan bukan hanya di dalam kota namun di luar kota juga,” tambahnya.
Untuk pemesanan di dalam kota, tambahya, langsung saja datang ke rumah lokasi usahanya ber di Motoboi Kecil, atau lewan akun Facebook miliknya “Nena Nenot Paputungan.”
Ia menjual olahan kripiknya dengan harga Rp5.000 untuk perkemasan dan untuk pertoples Rp30.000.
“Keripik pisang goroho saya tidak mengadung bahan pengawet, hanya mengunakan garam sebagia penambah cita rasa,” terangnya.
*Nux