Lima Kasus KDRT Terjadi di Kotamobagu Sepanjang Awal 2017

Kotamobagu, inatonreport.com – Sepanjang awal tahun 2017 telah terjadi lima kali kasus kekerasan dalam rumah tangga. Sebelumnya, pada 2016 lalu, tercatat hanya ada 10 kasus KDRT.

Peningkatan ini menurut, Rafiqa Bora kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota (DP3A) Kotamobagu, bukan karena meningkatnya kekerasan melainkan kesadaran warga untuk melapor. “Jika dilihat bukan angka kekerasan yang naik, tapi para korban sudah lebih berani melapor,” katanya, di Restoran Lembah Bening, pagi tadi, Senin(3/4).

Sebelumnya, para korban kekerasan merasa takut untuk melapor. Tapi dengan adanya TP2A, laporan yang masuk langsung ditindaklanjuti, ujarnya.

Bahkan, kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi pada salah satu warga Kota Kotamobagu yang menikah dan tinggal di Bali. Setelah mendapat perlakuan tidak layak, saat ini sedang di proses. “Itu semua tindaklanjut dari laporan korban,” kata Rafiqa. Untuk itu, TP2A lewat Polda Sulut berkoordinasi dengan Polda Bali, untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Ia berharap, kader pelayanan dan pendampingan yang tersebar di wilayah Kota Kotamobagu, segera menangani apabila terjadi KDRT di lingkungannya. Disampjng itu, guna menekan angka kekerasan, ia berharap disetiap desa dan kelurahan disosialisasikan upaya-upaya pencegahan KDRT.

*Ridwan Kalauw

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.