Kotamobagu, Inatonreport.Com – Kota Kotamobagu sebagai sebuah kota yang terus bergerak maju dengan tingkat pembangunan cukup tinggi, terus mengerus lahan pertanian.
Lahan pertanian dan perkebunan pun mengalami alih fungsi lahan. Pembangunan wilayah perkotaan tak dapat dibendung. Apalagi visi Pemerintah Kota Kotamobagu yang berupaya menjadikan Kotamobagu sebagai kota jasa.
Sebagai sebuah kota, kata Rajiman Ododay, Kepala Bidang Pertanahan dan Pemetaan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kotamobagu, Kamis(14/8), kita tidak dapat memungkiri bahwa lahan pertanian akan berkurang akibat alih fungsi lahan, sejalan dengan lajunya pembangunan.
“Pembangunan rumah dilakukan bukan saja oleh warga Kotamobagu, tapi juga pendatang. Sebagai sebuah kota, kita tidak dapat menahan laju urbanisasi,” kata Rajiman.
Belum lagi, ada rencana pembangunan rumah sakit, kampus maupun mall. Hal itu, akan lebih mempercepat lajunya urbanisasi. Ada keinginan warga didaerah sekitar untuk mencari kerja dan menetap di Kotamobagu. Ditambah, lokasi pembangunan mall maupun rumah sakit.
Berdasarkan data BPS, kepadatan penduduk di Kotamobagu 1.787,33 jiwa per km persegi. Daerah terpadat di wilayah Kecamatan Kotamobagu Barat sebesar 3.402 78, Kotamobagu Selatan 2.163,35, disusul Kotamobagu Utara 1.654,92 dan Kotamobagu Timur 968,49 jiwa per km persegi.
*Ridwan