Kotamobagu, Inatonreport.Com – Usaha pengolahan krupuk yang sering dipandang sebelah mata oleh banyak orang, rupanya menjadi berkah tersendiri bagi Hawina Kunsi (46), warga Desa Poyowa Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan.
Berkat usahanya itu, kini Hawina bisa menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang sarjana, membeli mobil operasional, serta menghidupi 12 orang karyawannya.
Hawina mengaku, ia bisa menghasilkan omset puluhan juta rupiah perbulan dari usaha krupuknya.
“Saya mulai membuka bisnis ini dari tahun 2008 lalu hingga saat ini. Ya Alhamdullilah dari hasil keuntungannya, saya bisa menyekolahkan anak serta membiayai kebutuhan rumah tangga,” Ujar Hawina, kepada awak media di rumahnya, Rabu (30/5).
Perharinya, lanjut Hawina, ia dan karyawannya mampu memproduksi krupuk 20-25 ball perhari, dengan omset mencapai Rp300-400 ribu.
“Krupuk ini di jual sampai ke kabupaten/kota di Sulut, Minsel, Minut, Manado dan se-Bolmong Raya,” ungkap Hawina.
Meski sudah bisa dikatakan sukses, namun Hawina masih mengharapkan bantuan dari pemerintah.
“Sejak membuka usaha ini hingga sekarang saya memang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Untuk itu saya berharap pemerintah bisa membantu, terutama mesin pengolah krupuk,” terang Hawina.
*RA