Kotamobagu, inatonreport.com –Seleksi lelang jabatan (open beeding) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, rupanya mengalami perubahan regulasi dalam pelaksanaan sistem ujian tertulis.
Tes tersebut berupa pembuatan karya ilmiah sesuai denga bidang jabatan yang diinginkan.
Seperti dikatakan Sekretaris Kota (Sekkot) Kotamobagu, Tahlis Gallang SIP MM, jika perubahan tersebut merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pejabat tinggi pratama yang berkualitas.
“Sistem ujian tertulis akan berubah. Tentunya akan semakin kompetitif, itu kenyataan yang harus diterima,” ucap Tahlis saat pelaksanaan apel pagi di halaman Kantor Wali Kota Kotamobagu, Senin (27/2).
Selain itu, lanjut Tahlis, perubahan tersebut juga sebagai tes kejujuran bagi peserta seleksi.
“Penulisan karya ilmiah yang dulunya dilakukan beberapa hari sebelum tes tulis, sekarang sudah tidak lagi dilakukaan,” kata Tahlis.
Tahlis menilai, karya tulis yang dilakukan jauh hari sebelum seleksi sangat tidak efektif. Berdasarkan pengamatannya, hampir sebagian besar karya tulis, dibuat bukan oleh peserta seleksi. Atas dasar itu, sistim penulisan karya ilmiah diubah.
Tahlis menjelaskan, penulisan karya ilmiah akan dibuat pada hari berlangsungnya tes. Di atas kertas yang telah disediakan, peserta seleksi akan diuji menulis karya ilmiah yang sistematik sesuai dengan jabatan yang diincar. Setelah itu, karya ilmiah tersebut harus dipaparkan oleh peserta seleksi dihadapan penguji.
”Dengan demikian, yang bersangkutan lebih memahami materi tulisannya. Banyak terjadi, karena bukan dia yang membuat karya ilmiah, saat menduduki jabatan, dia tidak mengimplementasikan karya ilmiah,” papar Tahlis.
Dengan diubahnya sistim ujian tulis, maka pejabat yang tidak menguasai bidang tugasnya akan mundur. Sehingga hasil seleksi pun dapat dipertanggungjawabkan.
*Ridwan Kalauw