Tessa: Mari Jaga Kesehatan Demokrasi

0
1173
Tessa Lintang

Inatonreport.Com – Adanya isu sara, rasis dan black campaign yang terjadi menjelang Pileg dan Pilpres 2019, mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan, salah satunya dari kaum muda.

Salah satu keprihatinan tersebut disuarakan Tessa Viola Anastasya Lintang, gadis manis kelahiran Kotamobagu, 7 April 1992.

Kepada media ini, gadis yang akrab di sapa Echa ini berharap agar tak ada kegaduhan dalam menyambut Pileg dan Pilpres 2019.

“Mari sama-sama jaga kesehatan demokrasi di Indonesia. Jangan ada rasis, sara dan kampanye hitam (black kampaign),” ajak sulung dari dua bersaudara ini.

Tessa menyayangkan atas munculnya isu-isu politik yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab dengan menghalalkan segala cara, demi kemenangan jagoannya. Padahal, hal tersebut dinilai sangat merusak sistem demokrasi.

“Cara demokrasi yang tak sehat ya salah satunya menjatuhkan citra lawan dengan membuat isu yang tidak benar, mengangkat masalah pribadi lawan, bahkan membuat meme yang menyesatkan,” ungkap alumni Fakultas Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Samratulangi (Unsrat) ini.

Tessa menjelaskan, media sosial (Medsos) rupanya menjadi ruang yang nyaman bagi para perusak demokrasi. Sehingga, putri dari pasangan Meidi Lintang dan Sundari Daun ini berharap pengguna medsos lebih bijak dalam menanggapi isu yang berkembang.

“Jangan mudah percaya terhadap postingan di media sosial. Alangkah bijaknya jika kita memilah dan mencari kebenaran dari informasi yang kita dapat,” terang sosok yang hobi baca buku dan jalan-jalan.

Sedangkan, terkhusus di Bolmong Raya, Tessa berpesan, untuk selalu menjaga persatuan dan kerukunan dalam menyambut pesta demokrasi pada 2019 mendatang.

“Jangan lupakan moto kita, mototompiaan, mototabian bo mototanoban. Baku-baku bae, baku-baku sayang dan baku-baku inga,” tutur Tessa.

*Tim Redaksi

 

 

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.