Wali Kota Nyatakan Tiga Pasar di Kotamobagu Tidak Akan Ditutup Total

Kotamobagu, Inatonreport.Com – Pemerintah Kota Kotamobagu memastikan tidak akan menutup total tiga pasar tradisional di Kotamobagu. Pasar Serasi, 23 Maret dan Poyowa Kecil tetap berjalan dengan pembatasan jam operasional.

Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara, pada awak media, Rabu(8/4), mengatakan, bahwa pasar merupakan salah satu fasilitas umum dengan intensitas lalu lintas orang dan barang yang tergolong tinggi dengan pola human interaction yang cukup dekat.

“Dengan pola interaksi seperti ini, pasar menjadi salah satu tempat yang paling rentan terhadap penyebaran Covid-19, sehingga kami perlu mengambil kebijakan untuk membatasi jam operasionalnya,” kata Tatong.

Lebih lanjut ujarnya, sekitar 50 persen ibu-ibu di Kotamobagu melakukan aktivitas belanja di pasar. Saat ini penyebaran virus ini sudah masuk kategori transmisi lokal, artinya penularan sudah terjadi antar penduduk lokal, dan bukan hanya berasal dari orang-orang yang datang sehabis melakukan perjalanan dari luar daerah khususnya daerah dengan zona merah.

Yang lebih mengkhawatirkan ternyata penularannya sudah melalui orang yang tanpa gejala, dan ini menjadi sangat rentan dan memiliki resiko tinggi, imbuhnya.

“Jika kemudian ada satu saja dari ibu-ibu ini yang terinfeksi, bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi kemudian. Bagaimana suami mereka? Anak-anak mereka di rumah? Keluarga mereka? Saya tak rela jika ada ibu-ibu kita yang harus mengalami ini,” ujar Tatong.

“Satu pun warga kotamobagu akan saya lindungi !” tegasnya.

“Saya rasa kita semua sudah melihat di beberapa daerah lainnya, aktivitas pasar yang harus ditutup total ketika ada satu saja yang terinfeksi. Pasar Tomohon dan Pasar Tondano misalnya yang sudah ditutup total sejak beberapa minggu lalu, Bahkan saat ini Pasar Modayag pun sudah ditutup total,” terangnya.

Di Kotamobagu sendiri kita semua tentu tidak menginginkan Pasar Serasi, Pasar 23 Maret dan Pasar Poyowa Kecil harus tutup total, kita akan berbelanja dimana? Terlebih tak lama lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Ini harus menjadi poin penting bagi masyarakat, satu saja pedagang di pasar kita terinfeksi, maka penularannya akan berjalan dengan sangat cepat dan membahayakan.

“Saya rasa seluruh masyarakat Kotamobagu juga harus mempertimbangkan ini. Berikan kami kesempatan untuk melakukan penataan terlebih dahulu aktivitas pasar-pasar yang ada, agar setidaknya lebih teratur,” ujarnya.

Dia telah menginstruksikan, minimal di setiap pintu masuk, harus ada tempat cuci tangan, akses jalan dan lorong-lorongnya juga harus ditata, termasuk tempat berjualan para pedagangnya untuk meminimalisir kontak fisik secara langsung, baik antar pembeli maupun pedagangnya.

Semuanya ini dilalukan guna menghambat penyebaran virus korona Covid-19 di Kota Kotamobagu. Selain itu, banyak juga langkah-langkah pencegahan yang telah diambil pemerintah kota dalam menanggulangi meluasnya penyebaran virus korona.

*Ridwan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.