Membungkus Daging Kurban dengan Plastik Hitam Berbahaya, Ini Penjelasan Pakar

Inatonreport.Com – Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan plastik warna hitam untuk membungkus daging kurban.

“Jangan sampai membungkus daging dengan kresek atau plastik hitam,” kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distan) DIY, Sutarno.

Menurut Sutarno, plastik berwarna hitam merupakan daur ulang dari berbagai macam plastik dengan proses yang tidak higienis.

Karena itu, bagi masyarakat atau panitia kurban disarankan untuk memakai plastik bening atau transparan yang bukan merupakan hasil daur ulang.

“Maka kami anjurkan panitia kurban untuk pakai plastik transparan saja,” katanya.

Sutarno juga menambahkan, selain penggunaan bungkus plastik, mereka yang berhubungan langsung dengan daging kurban agar dipastikan tidak sedang sakit flu atau penyakit menular lainnya.

“Karena daging mudah terkontaminasi virus-virus disekitarnya, saya berharap panitia kurban dalam keadaan sehat,” ujarnya.

Imbauan BPOM

Senada disampaikan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Daerah Istimewa Yogyakarta juga mengimbau masyarakat agar menghindari penggunaan kantong plastik atau kresek berwarna hitam sebagai bungkus daging kurban karena dapat tertempel cemaran kimia berbahaya.

“Kresek hitam berbahaya untuk (bungkus) daging kurban karena hasil daur ulang,” kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY I Gusti Ayu Adhi Aryapatni di Yogyakarta, Jumat.

Ia menjelaskan kresek berwarna hitam merupakan plastik hasil daur ulang dari berbagai macam plastik dengan proses yang tidak higienis. Plastik hasil daur ulang ini masuk kategori nonfood grade atau tidak memenuhi syarat sebagai pembungkus makanan.

“Berasal dari daur ulang beragam plastik yang bisa mengandung logam berat, mikrobra atau kandungan kimia berbahaya yang bisa menempel pada makanan,” kata dia.

Makanan yang terkontaminasi kandungan logam berat, menurut dia, akan berbahaya jika dikonsumsi karena logam berat tidak akan mampu dicerna jika masuk ke dalam tubuh.

Oleh sebab itu, kresek hitam dinilai cukup berbahaya jika digunakan sebagai bungkus primer makanan atau bahan makanan. Kresek berwarna hitam, menurut dia, bisa saja digunakan sebagai bungkus asal tidak memiliki kontak langsung dengan makanan.

“Tidak apa-apa asal sebelum dimasukkan plastik hitam, daging kurban tidak kontak langsung dengan kresek tapi dibungkus dengan plastik bening atau daun terlebih dahulu,” kata dia.

Ayu mengatakan selain kresek berwarna hitam, sebetulnya plastik berwarna lainnya seperti putih, merah, kuning, serta biru juga memiliki potensi berbahaya serupa jika digunakan sebagai bungkus makanan.

“Yang paling tepat dan aman untuk bungkus daging kurban atau makanan lainnya adalah plastik bening karena bukan hasil daur ulang,” kata dia.

*harianindo.com/beritasatu.com/hs

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.