Gaji yaang hanya Rp400 ribu, menjadi alasan 30 bidan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menolak tawaran pemerintah menjadi pegawai honorer. Alasannya, gaji ditawarkan jauh di bawah upah minimum wilayah itu yang mencapai Rp 3 juta lebih.
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Masrikoh mengatakan, mengacu pada standar biaya honorer, gaji pegawai honor sebesar Rp 400 ribu. Namun, pemerintah menawarkan gaji kepada bidan itu sebesar Rp 460 ribu, seperti dilansir dari merdeka.com, Selasa (3/1).
“Kami sudah mengusulkan ke pemerintah agar bidan honorer digaji Rp 3 juta, tapi Pemerintah Kabupaten Bekasi mengacu pada standar biaya honor sebesar Rp 400.000, maka rencana itu tidak bisa terealisasi,” kata Masrikoh, Senin (2/1).
Padahal, kata dia, kebutuhan bidan honorer cukup penting. Rencananya, bidan honor akan ditempatkan pada sejumlah rumah sakit swasta. Itu sebagai perwakilan pemerintah daerah guna mengakomodir pasien pemegang jaminan kesehatan dikelola pemerintah daerah.
“Agar pasien miskin lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit swasta,” ujarnya.
Dia menambahkan, tahun 2017 Dinas Kesehatan tidak akan membuka rekruitmen bidan honorer. Sebab, nantinya seluruh jaminan kesehatan akan diambil alih oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sehingga kemungkinan Jamkesda tidak berlaku lagi.
“Tugas pokok bidan honorer itu sebetulnya untuk memfasilitasi pasien Jamkesda, supaya mendapat pelayanan yang baik dari rumah sakit,” ungkapnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Anden mengatakan, tenaga bidan honorer memang diperlukan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Apalagi wilayah Kabupaten Bekasi cukup luas yang memiliki 23 kecamatan.
Hanya saja, kata Anden, tenaga medis berhak mendapat penyesuaian honor. Sebab, luas pos kerja dengan rumah bidan dikhawatirkan sangat jauh, sehingga bila tidak sesuai, maka eksekutif harus mempertimbangkan.
“Jangan sampai yang rumahnya di Cibitung, ditaruh di Muaragembong, itu tidak sesuai. Dan gajinya jauh dari layak,” terangnya.mdk/her