Inatonreport.Com – Perilaku anak jaman sekarang sering sekali membuat geleng-geleng kepala. Bukan karena prestasi, namun kelakuan yang diluar lanar, mulai dari posting cinta-cintaan, ciuman di tempat umum hingga bangga memamerkan di sosial media (Sosmed).
Bukan hanya itu, anak-anak ingusan ini juga tak segan menenggak minuman keras dan memakai obat-obatan yang bisa bikin mabuk, seperti komix, PPC, ehabond dan sejenisnya yang sudah akrab bagi mereka. Saking keselnya sampai booming istilah kids jaman now yang konotasinya hampir selalu negatif.
Namun, dari 100 persen anak jaman sekarang yang kelakuannya negatif, masih ada 1,0 persen anak-anak yang memiliki jiwa kepedulian dan belas kasih, yang tentunya sangat membuat bangga orang tuanya, bahkan semua orang yang membaca kisah mereka.
Seperti ditunjukkan sekelompok anak-anak di SDN 1 Gunung Karung, Purwakarta, yang berjuang dan berinisiatif mengumpulkan uang untuk merenovasi rumah seorang nenek. Anak-anak polos ini rupanya nggak sampai hati melihat rumah yang tiap hari mereka lewati saat pulang dan pergi sekolah nyaris roboh. Berbekal uang iuran, mereka menunjukkan kepeduliannya bagi sesama.
Mungkin bagi orang lain, rumah Enung tak lebih dari hunian renta yang ditinggali perempuan tua. Tapi bagi siswa-siswi SDN 1 Gunung Karung, Kecamatan Maniis, Puwakarta ini, rumah itu adalah pemandangan sehari-hari yang mereka lihat. Sambil bercengkrama, bercanda, bahkan bernyanyi dengan teman-temannya, anak-anak itu melewati rumah Enung baik pulang dan pergi ke sekolah. Melihat rumah yang tipis-tipis goyah tertiup angin dan tiang penyangga yang lobang sana-sini dimakan rayap, para siswa mengutarakan niatnya untuk membantu Enung.
Barangkali kamu masih ingat program bedah rumah yang ditayangkan televisi swasta, itulah cara yang digunakan bocah-bocah SD untuk membantu Enung. Tapi tentu tidak ada kamera, juga tak ada acara Enung dimasukkan mobil dan menunggu di hotel untuk dijamu makanan lezat, lantas pulang-pulang melihat rumahnya jadi cantik dan indah. Sekali lagi tidak ada adegan macam itu. Hanya, anak-anak mengumpulkan uang dan hasilnya digabung dengan sumbangan ibu bapak guru dan Kepala Sekolah. Uang iuran tersebut lantas dibelikan kusen dan bilik bambu yang baru untuk merenovasi rumah Enung.
Meski nggak seheboh bedah rumah di televisi, dan hasilnya pun tetap rumah bambu, namun Enung nampak berseri bahagia. Setidaknya, perempuan 50 tahun ini tak perlu khawatir rumahnya roboh saat angin kencang. Ia pun tak perlu lagi kebocoran saat hujan turun. Wanita sebatang kara itu pun tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih pada siswa-siswa SDN 1 Gunung Karung dan semua orang yang membantu. Meski tak banyak, uang senilai Rp2.500.000 hasil iuran anak-anak tersebut telah mengembalikan kebahagiaan Enung.
Semoga, kebaikan hati dan ketulusan anak-anak ini tetap bertahan hingga mereka dewasa. Semoga pula calon generasi bangsa ini bisa memimpin bangsa Indonesia dan bisa membuat perubahan baik. Setidaknya, agar bangsa ini tidak selalu di kuasai oleh pemimpin penjilat, pemimpin khianat, dan pemimpin yang mementingkan diri sendiri. Bukan menyumbangkan penghasilannya untuk masyarakat, namun malah memakan uang rakyat dengan korupsi.
Sumber: boombastis.com/hs