Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Manado tahun akademik 2016/2017 menggelar Bakti Sosial (Baksos) serta pelayanan gratis pada masyarakat di Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Acara tersebut di buka secara resmi oleh Bupati Boltim, Sehan Salim Landjar, di Balai Pertemuan Umum (BPU).
Acara tersebut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Eko Marsidi, Kepala Stikes Muhammadiyah Manado, Agust Artur Laya, Kepala Puskesmas (Kapus) Kotabunan, Suprapto Djojohikrat, Camat Kotabunan Rahman Hulalata, para Sangadi (Kepala Desa), serta seluruh mahasiswa Stikes Muhammadiyah Manado.
Dalam kesempatan tersebut, Eyang sapaan akrab Bupati Landjar mengucapkan selamat datang kepada Stikes Muhammadiyah Manado.
“Atas nama pemerintah daerah, saya mengucapkan selamat datang di Bolaang Mongondow Timur. Dan ucapan terima kasih kepada pihak Stikes Muhammadiyah Manado karena Boltim menjadi salah satu sasaran program studi tahun akademik 2016/2017,” ujar Eyang.
Menurut Eyang, kegiatan Baksos tersebut sangat bermanfaat bagi warga Boltim, dan tentunya juga bermanfaat untuk para mahasiswa Stikes. “Kita semua sama-sama mendapatkan manfaat dari Baksos ini,” tambah bupati dua periode ini.
Ketua Stikes Muhammadiyah Manado, Agust Artur Laya didampingi Abdul Rivai Poli mengatakan, ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan, diantaranya pengobatan masal, khitanan masal untuk seratus anak, pelatihan tanggap darurat, pemeriksaan jantung, pemeriksaan mata, KB, serta penyuluhan HIV/AIDS.
Dikatakan Artur, pelatihan tanggap darurat sangat penting, karena di daerah Sulut termasuk Boltim adalah daerah rawan bencana.
“Kegiatan khitanan masal targetnya seratus orang. Muda-mudahan bisa lebih. Khinatan masal ini ditangani oleh tim yang profesional. Kegiatan lain yaitu pelayanan kesehatan umum akan dilaksanakan pemeriksaan jantung,” jelas Artur saat di wawancarai sejumlah awak media.
Artur berharap, mahasiswa Stikes Muhammadiyah Manado bisa belajar sebaik-baiknya dalam melakukan pelayanan langsung di masyarakat.
“Insyaallah manfaat bisa diambil masyarakat setempat,” tutup Artur.
*Abdyanto Mokodongan