Duka Palu, Duka Kita

0
873
Olina Manenelu

Oleh: Olina Manenelu

Tersontak aku melihat dengan apa yang terjadi.
Pada hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Hal yang tak pernah diinginkan terjadi pada siapapun.
Apa dayaku. Tuhan memilih kami yang mendapakan kasih sayang itu, dalam bentuk yang akan menjadikan memori pahit kesabaran.
Aku berkelana dalam pikiran, kenapa kami yang Tuhan pilih.

Begitu besarkah Engkau menyayangi kami, hingga ujian ini datang pada kami.
Begitu sayangkah Tuhan pada kami, sehingga gelap yang Dia berikan, begitu sangat terasa dari apa yang pernh kita lihat.

Aku terdiam dan terus berkelana mencari jawaban, atas pertanyaan yangg seharusnya aku sudah tahu itu.
Air mataku tak mampu ku bendung, bersama pemikiran gelap yang ada di kepalaku saat ini.
Siapa aku, sehingga kau memilih kami masuk dalam warna gelapmu.

Ya benar, kami adalah hamba yang sedang diuji dalam hal yang tidak seberapa dari keagungan Tuhan.
Bolehkah aku bertanya Tuhan kenapa kami? Apa sekuat itu kami dihadapanmu sehingga gelap ini datang pada kami?

Terpejam mata ini menunduk, menangis, menahan kepedihan tentang apa yang terjadi.
Tersadar bahwa Tuhan sayang pa torang. Bahwa Tuhan memberi hadiah kesabaran untuk torang.
Kita di sayang. Bukan Tuhan benci torang!.

Gelap akan menjadi terang ketika kita dapat menemukan jingga dalam diri.
Syukuri apa yang Tuhan beri saat ini.
Ujian ini akan memberimu rasa syukur, kesabaran, gotong royong, kasih sayang antar sesama.

Tuhan hanya ingin kita berada pada skala berbeda dari sebelumnya.
Jawabannya Tuhan terlalu sayang kita semua.
Tuhan ingin kita berubah….
Gelap yang Tuhan berikan, akan memberimu kesempatan mencari jingga yang cerah diujung gelap.

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.