Gumalangit: Tim Saber Pungli di Boltim Berjalan dengan Baik

0
591

Boltim, Inatonreport.Com – Wakil Bupati Boltim, Rusdi Gumalangit, membuka sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi dan Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) dengan sasaran Dana BOS, Dana Desa (Dandes) dan Alokasi Dana Desa (ADD), di wilayah Kabupaten Boltim, bertempat di BPU Ambang Desa Purworejo Kecamatan Modayag, Selasa (2/10/2018) pukul 10.00 WITA.

Dalam sambutannya, Rusdi, mengucapkan terima kasih kepada Tim Satgas Saber Pungli yang ada di Boltim karena sudah mengadakan sosialisasi tersebut.

“Saya meminta agar seluruh peserta sosialisasi dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini, dan dapat di pahami serta dilaksanakan di dalam keseharian dalam menjalankan pemerintah, dan terlebih khusus pada pengelolaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa,” ujar Rusdi.

Sedangkan, untuk para kepala sekolah, lanjut Rusdi, agar dapat melakukan pengelolaan dana BOS.

“Saya juga merasa bersyukur karena program Tim Saber Pungli di Boltim berjalan dengan baik,” ucap Rusdi.

Sementara, Kasi Intel Kajari Kotamobagu, Evan Sinulingga SH, menambahkan, korupsi merupakan tindakan yang tidak terpuji yang dilakukan secara individu maupun kelompok, dalam upayanya memperkaya diri sendiri maupun kelompok, dari sumber-sumber pendapat yang ilegal secara hukum.

“Tindakan korupsi merupakan tindakan yang bertentangan dengan arti penting dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Selain itu, tindakan korupsi juga menciderai nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara,” urainya.

Sedangkan, Kapolsek Urban Kotabunan, Kompol Suparno, mengatakan, sosialisasi dan penyuluhan juga bertujuan untuk menggugah kesadaran kolektif, agar masyarakat menjadi melek Pungli sehingga mereka tidak menjadi korban.

“Atau sebaliknya, ketidaktahuan dan ketikdakberdayaan masyakarat, tidak terus dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk pungli dan korupsi,” terangnya.

Selama ini, lanjutnya, seringkali terjadi mispersepsi mengenai Pungli, terutama berkaitan dengan layanan publik. Padahal biaya tersebut, seharusnya tidak ada.

“Misalnya, pada layanan untuk mendapatkan sertifikat hak atas tanah melalui program Prona. Karena ketidaktahuan masyarakat, maka ditemukan kasus pemungutan biaya oleh oknum petugas dengan berbagai alasan. Demikian juga di sektor layanan lain seperti pelayanan kesehatan, pembayaran pajak, perijinan, pengelolaan aset, lingkungan hidup dan sektor lainnya, termasuk pendidikan, perlu ada penyuluhan atau sosialisasi kepada komite maupun masyarakat, sehingga secara preventif pungli dapat diminimalisir,” jelasnya.

Masih dalam sosialisasi, Kasat Binmas Polres Bolmong, AKP Alfrets Tatuwo, mencontohkan beberapa hal yang diindikasikan Pungli pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah, antara lain biaya masuk, biaya ekskul, bangunan, uang ujian, lembar karya siswa dan buku paket, SPP, perpustakaan, study tour, perpisahan guru, dan lain-lain.

“Sedangkan yang terindikasi korupsi diantaranya pembangunan di luar APBN maupun APBD, pemotongan dana BOS, dana sertifikasi guru, jual beli jabatan, gratifikasi atau pemberian hadiah, pengadaan barang dan jasa fiktif, dan lain-lain. Intinya semua pembiayaan yang tidak memiliki dasar hukum dan menjadi beban bagi wali murid termasuk dalam kategori Pungli,” paparnya.

Alfrets menyebutkan, strategi pencegahan Pungli di dunia pendidikan antara lain pemetaan rawan Pungli, optimalisasi satuan pengawas internal baik pengawasan melekat maupun pengawasan fungsional internal dengan jadwal dan prioritas.

Diketahui, sosialisasi tersebut turut di hadiri, Ketua Tim Saber Pungli/Wakapolres Bolmong Kompol Suharman Sanusi, Inspektur Daerah Dra Meike Mamahit MAP, Kaban Kesbangpol Drs Arsad Mamonto, Kapolsek Modayag AKP Slamet, Perwira Penghubung Boltim Mayor Inf Burhan, SSos, Mewakili Dan Subdenpom 13/1/4 Bolmong Peltu Jamsyah Pribadi, Mewakili Danramil Modayag Serda Taufik R, Camat Modayag Uyun K. Pangalima SPd, Camat Modayag Barat Kissman Mamonto SPi, Camat Mooat Jein Kapantow, Sekcam Modayag Sukaryanto sudikromo SPd, para kepala SD, para sangadi dan aparat desa di Kecamatan Modayag Bersatu.

*Abdyanto Mokodongan

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.