Soal Krisis Air di Upai, Ini Tanggapan PUPR

Kotamobagu, Inatonreport.Com – Menghadapi musim panas yang melanda daerah ini hampir dua pekan ini, krisis air bersih mulai meresahkan warga Kelurahan Upai. Warga Upai mulai merasakan kelangkaan air bersih.

Warga pun mencari sumber-sumber air yang cukup jauh dari rumahnya. Menyikapi krisis air tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kotamobagu menanggapi serius keluhan warga itu. Menurut Widianto Suroto, staf Bidang Karya Seksi Air Minum, Dinas PUPR Kotamobagu, Rabu(14/8), krisis ini terjadi karena debit air dari mata air Bukaka berkurang.

“Debit air mata air Bukaka berkurang, ditambah lagi harus dibagi. Sebagian masuk ke bak penampungan untuk air minum dan sebagiannnya lagi dipakai mengairi sawah,” kata Widianto.

Selain debit air berkurang kendala lainnya belum dilakukannya perbaikan katub pembagi air atau Reverse Power Relay (RPR). Dimana RPR ini, terangnya, dapat mengurangi tekanan air sehingga air dapat mengalir juga ke Desa Pontodon, Biga dan Upai.

Permasalahannya, karena katub ini rusak maka harus diperbaiki. Perbaikan telah dianggarkan pada triwulan tiga ini, ujarnya. Bahkan, RPR direncanakan akan dicor. Sebab harus dicor karena setiap petugas menyetel besaran tekanan air, ada saja orang yang usil memutar setelan RPR kembali sehingga menyebabkan ada wilayah yang tidak mendapatkan aliran air, paparnya.

*Ridwan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.