Boltim, Inatonreport.Com – Sudah sekitar tiga tahun warga Desa Iyok Kecamatan Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), mengalami krisis air bersih.
Ibu Ipeng Suaiba (58), salah satu warga mengaku sangat kesulitan saat melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan, Ia bersama warga lainnya yang tinggal di tepi pantai ini, terpaksa membeli air kepada mereka yang memiliki meteran air PAM.
“Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, kami membeli dari pemilik meteran PAM. Buat mandi buat cuci serta pake minum, Setiap hari membeli 5 galon, dan untuk satu galonnya kami mmebayar Rp2 ribu,” ungkap Suaiba, Selasa (01/08) kemarin.
Lanjut Suaiba, pipa air sudah lama dipasang tapi sampai hari ini tidak ada air yang mengalir.
“Sudah sekitar tiga tahun bahkan pipanya sudah dua kali ganti tapi tidak ada air. Ditunggu tunggu sampai hari ini tidak ada,” terang Suaiba.
Senada disampaikan Jusman (30), bahwa ada sekitar 100 unit meteran air di desa Iyok, tapi tidak berfungsi.
“Sekitar 100 unit meteran dipasang tapi tidak bermanfaat bagi masyarakat. Kami sudah mencoba alternatif lain seperti menggali air sumur tapi airnya sedikit asin,” ucap Jusman.
Sementara, Sangadi (Kades) Desa Iyok, Hatta Kamuntuan mengatakan, sebanyak 177 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Desa Iyok, dan sebanyak 70 KK merupakan warga miskin.
Lebih parahnya, lanjut Hatta, sebagian besar warga di Desa Iyok mengalami krisir air bersih. Meski beberapa waktu lalu pernah mendapat bantuan jaringan air bersih dari pemerintah, namun hingga saat ini tak mengeluarkan air sama sekali.
“Jaringan air bersih masuk sejak 2013, ada sekitar 100 rumah yang mendaftar dan dipasang meteran. Namun sampai sekarang belum ada air. Ditambah lagi banyak yang rusak,” jelas Hatta.
Hatta menambakan, adapun ada warga Desa Iyok yang memasang jaringan PAM, harus mengeluarkan biaya jutaan rupiah.
“Memang ada air bersih di desa ini, tapi bagi orang yang mampu. Sebab air PAM satu kali pasang meteran, biayanya Rp3,5 juta. Jadi hanya orang yang mampu bisa mendapatkan air bersih,” aku Hatta.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Boltim, Sahrul Abdul Muis mengatakan, optimalisasi air bersih akan diprogramkan pada 2018.
“Ini akan jadi perioritas kami yakni air bersih agar masyarakat bisa merasakannya,” ujar Sahrul.
*Mat/Abdyanto Mokodongan